Thursday 12 November 2015

3D Flower Non-Gluten Red Rice Cookies




Beras merah dikenal sebagai beras sehat. Kandungan zat gizi dalam beras merah dapat membantu menjaga kesehata tubuh. Beras merah diketahui memiliki zat gizi yang lebih baik dibandingkan dengan beras putih. Lapisan kulit ari/bekatulnya yang berwarna merah mengandung sejumlah serat, vitamin (terutama vitamin B), mineral dan lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Suatu penelitian yang dilakukan oleh Hegsted, dkk (1990) yang berjudul Rice bran and oat bran lower cholesterol in humans yang dimuat di Journal of the Federation of American Societies for Experimental Biology 4:368A, melaporkan bahwa lapisan bekatul pada beras merah mengandung zat yang bersifat dapat menurunkan kolesterol.
Bekatul beras merah yang berwarna merah berasal dari zat warna antosianin yang bersifat sebagai antioksidan. Suatu penelitian di China disebutkan bahwa larutan ekstraks beras merah mengandung protein, asam lemak tidak jenuh, beta sterol, camsterol, stigmasterol, isoflavon, saponin, Zn dan Fe, lovastatin, dan mevinolin-HMG-CoA. Unsur yang disebut terkair adalah reduktase inhibitor yang dapat mengurangi sintesis kolesterol dalam hati.
Beras merah memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih biasa. Suatu penelitian yang dilakukan oleh Gealy dan Bryant (2009) menemukan kandungan gizi  pada beberapa jenis varietas beras merah lokal di Amerika Utara diketahui memiliki kadar protein 10-14%, lemak 2-3% dan karbohidrat diatas 70%. Sedangkan beras putih pecah kulit (brown rice) hanya mengandung 7% protein dan beras putih yang telah mengalami penggilingan dan penyosohan hanya mengandung 5% protein (Heinemman, et all, 2005). Beras merah juga mengandung sejumlah serat pangan yang membantu kerja pencernaan sehingga kotoran tidak tertahan lama dalam usus dalam waktu yang lama. Kotoran yang tertahan lama dalam pencernaan dapat beresiko zat toksik dalam kotoran dapat terserap kembali ke dalam tubuh sehingga meningkatkan resiko terbentuknya kanker.
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Satoru Eguchi yang merupakan Associate Professor of Physiology dan peneliti di Cardiovascular Research Center di Temple University School of Medicine, menemukan adanya suatu senyawa yang berada pada lapisan yang mengelilingi beras yang dapat melawan angiotensi II. Angiotensin II adalah suatu protein endokrin yang diketahui sebagai penyebab timbulnya tekanan darah tinggi dan atherosklerosis. Dalam penelitian, suatu komponen subaleurone yang berasal dari ekstrak etil asetat menunjukkan penghambatan aktifitas angiotensin II dalam sel-sel otot pembuluh darah yang dikulturkan. Hal ini menunjukkan bahwa lapisan subaleurone pada kulit ari beras dapat memberikan penawaran terhadap tekanan darah tinggi dan atherosklerosis. Hal ini juga membantu menjelaskan mengapa lebih sedikit orang yang meninggal akibat penyakit kardiovaskular di Jepang karena mengkonsumsi paling sedikit 1 sajian beras pecah kulit per hari dibandingkan dengan di Amerika Serikat.



Untuk 15-16 buah
Bahan
130 g tepung beras merah
30 g pati jagung
¼ sdt baking soda
¼ sdt garam
30 g butter oil substitute
90 g gula pasir
½ sdt ekstrak vanila
1 butir telur
Buah kering/sukade untuk topping

Cara membuat

  1. Campur tepung beras merah, pati jagung, baking soda dan buah kering. Sisihkan.
  2. Campur telur, gula pasir dan butter. Campur dengan mixer menggunakan kecepatan tinggi sampai mengembang.
  3. Turunkan kecepatan mixer dan tambahkan campuran tepung sedikit demi sedikit sampai semua tercampur rata.
  4. Olesi cetakan kembang berukuran kecil menggunakan minyak sawit, letakkan potongan buah cherry pada bagian dasar.
  5. Ambil 1 sdt adonan dan masukkan ke dalam cetakan.
  6. Panggang pada suhu 160oC selama kurang lebih 30 menit.
  7. Setelah matang. Dinginkan sebentar kemudian keluarkan dari cetakan.


Nilai gizi per buah
Kalori: 60 kkal
Lemak: 2 g
Karbohidrat: 9 g
Serat: 0,2 g
Protein: 0,6 g



Referensi:
Gealy, D.R., dan Bryant, R.J., 2009. Seed Physiochemical Characteristics of Field-grown US Weedy Rice (Oryza sativa) Biotypes: Contrast with Commercial Cultivars. Journal of Cereal Science

Heinemann, R. J. B., et al., 2005. Comparative Study of Nutrient Composition of Commercial Brown, Parboiled and Milled Rice from Brazil. Journal of Food Composition and Analysis.

The American Physiological Society Press Release. Brown Rice and Cardiovascular Protection. http://www.the-aps.org/mm/hp/Audiences/Public-Press/Archive/2010/13.html





No comments:

Post a Comment