Sumber gambar: http://healthandbeautydiva.com/
Cahaya matahari, terutama radiasi sinar ultraviolet (UV), memiliki hubungan terhadap beberapa kondisi kesehatan mata, termasuk katarak dan degenarasi makula (hilangnya penglihatan diakibatkan kerusakan retina) dini terkait usia. Sangat sulit untuk menghindari sinar matahari, tetapi akan lebih mudah untuk melindungi mata anda dengan menggunakan sunglasses. Sunglasses yang baik tidak tergantung pada merek dan harganya yang sampai jutaan rupiah.
Sunglasses diberi label sesuai dengan pedoman untuk perlindungan dari senis sinar UV yang ditetapkan oleh American National Standards Institute (ANSI). Ada dua bentuk sinar UV yang mempengaruhi kesehatan yaitu:
- UVA, bertanggungjawab terhadap pencoklatan kulit (skin tanning) dan penuaan.
- UVB, dihubungkan dengan sengatan matahari pada kulit (sunburn) dan kanker kulit, sebagian besar UVB diserap oleh lapisan ozon di atmosfer.
Sumber gambar: http://www.iees-sunglasses.co.uk/UVProtection.cfm
Sebelum membeli sunglasses, cek terlebih dahulu label yang dikeluarkan oleh ANSI, bahkan sunglasses yang murah pun dapat menjadi efektif jika memiliki label yang sesuai.
- Kosmetik/perhiasan: Lensa berwarna ringan, baik untuk digunakan sehari-hari. Dapat melindungi 70% sinar UVB, 20% sinar UVA dan 60% cahaya tampak.
- Tujuan umum: lensa berwarna medium sampai gelap, baik untuk digunakan pada saat rekreasi di luar ruangan. Dapat melindungi dari 95% sinar UVB, 60% sinar UVA, dan 60-90% cahaya tampak. Kebanyakan sunglasses berada pada jenis ini.
- Tujuan khusus: Lensa berwarna sangat gelap dengan penghalang UV, direkomendasikan untuk tempat dengan kondisi yang sangat terang seperti pantai dan lereng ski. Dapat menghalagi dari 99% sinar UVB, 60% sinar UVA, dan 97% cahaya tampak.
Lensa yang berwarna gelap belum tentu dapat memberikan proteksi UV yang lebih baik dibandingkan dengan lensa berwarna ringan.
Jika anda tidak yakin dengan jenis sunglasses yang akan dibeli atau anda berpikir mungkin dapat beresiko terhadap penyakit mata, sebaiknya anda konsultasi dengan dokter mata anda terlebih dahulu.
Sumber: Healthbeat Newsletter 5 July 2014. Harvard Medical School. Trusted advice for healthier life.
No comments:
Post a Comment