Artikel resep sehat kali ini adalah satu resep sehat yang
terlewat saat bulan puasa. Tapi meskipun demikian, menu ini dapat dibuat dan
dikonsumsi selain di bulan puasa karena kandungan nutrisi yang terkandung dalam
bahan-bahan yang digunakan sangat baik untuk tubuh. Salah satu bahan yang
digunakan disini adalah kacang tolo atau kacang tunggak atau dalam bahasa
Inggrisnya disebut cow pea. Cow pea di Amerika Serikat dikenal juga dengan
sebutan Black-eyed Pea memiliki nama latin Vigna
unguiculata subsp. unguiculata.
Tanaman ini masih satu spesies dengan kacang panjang namun berbeda
sub-spesies.
Kacang tolo dapat tumbuh dengan baik meski pada daerah
beriklim kering dimana kebanyakan tanaman legume (polong-polongan) justru tidak
bisa tumbuh dengan baik. Tanaman ini dibudidayakan pertama kali di Afrika dari
subspesies liar dekindtiana. Tanaman
ini merupakan salah satu bahan makanan nabati sumber protein di daerah tropis
seperti di Afrika, Brazil, dan India, dimana di tempat tersebut kacang tolo dibudidayakan
untuk konsumsi sendiri dan tidak dijual di pasar. Warna biji kacang tolo dapat
bervariasi tergantung dari jenis variannya, seperti warna burik,
berbintik-bintik, putih, krem, merah, merah muda, hijau atau hitam. Bentuknya
juga dapat bervariasi seperti bentuk ginjal, telur, bola (spherical), atau
menyerupai jajaran genjang (rhomboid).
Dari segi nutrisi, 100 g kacang tolo mengandung karbohidrat sebanyak
60 g, protein 23,5 g, lemak 1,3 g, serat pangan 10,6 g, dan sodium 20 mg (www.nutritiondata.com). Protein dalam kacang
tolo kaya akan asam amino lisin dan triptofan jika dibandingkan dengan protein
dalam biji-bijian serealia, akan tetapi masih kekurangan asam amino metionin
dan cystine jika dibandingkan dengan protein hewani. Oleh sebab itu, kacang
tolo akan meningkatkan mutu protein serealia jika dikonsumsi bersama, dan akan
menambah jumlah protein jika dikonsumsi bersama dengan bahan makanan hewani. Kacang
tolo juga merupakan sumber yang baik dari folat (vit. B9), thiamin (vit. B1), zat
besi, magnesium, fosfor, tembaga dan mangan.
Selain dikonsumsi dalam bentuk biji kacang, daun muda
tanaman kacang polong pun dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Sedangkan polong
utuh yang masih muda sering juga digunakan sebagai bahan campuran sayuran, sama
seperti kacang kapri. Kacang tolo yang masih hijau biasanya dikonsumsi sebagai
sayuran dengan cara direbus terlebih dahulu, atau dapat juga dikalengkan atau
dibekukan seperti frozen vegetable. Kacang tolo yang sudah tua dan kering
umumnya dikonsumsi dengan cara direbus terlebih dahulu atau dapat juga
dikalengkan.
Untuk 10 porsi
100 g kacang tolo
1500 ml air
500 g pisang kepok (potong-potong 2cm)
200 g gula palem
250 ml susu rendah lemak
200 g jelly (potong kotak)
Cara membuat
- Panaskan air hingga
mendidih. Masukan kacang tolo yang sudah dicuci bersih dan masak sampai
matang.
- Masukkan gula palem dan
pisang. Aduk rata. Masak sampai pisangnya matang.
- Angkat. Tambahkan susu.
Aduk rata. Dinginkan suhu ruang.
- Setelah dingin suhu ruang,
masukkan potongan jelly.
- Sajikan. Tambahkan es batu
jika ingin disajikan dingin.
Nilai nutrisi per porsi
Energi: 171,4 kkal
Lemak: 0,5 g
Karbohidrat: 37,8 g
Serat: 15,8 g
Protein: 3,8 g
Tips dan saran
- Potongan jelly dapat
diganti dengan nata de coco atau buah kolang-kaling, sehingga dapat
disajikan hangat-hangat.
- Jelly dibuat dari jelly
powder yang direbus bersama air tanpa penambahan gula.
- Potongan jelly atau agar
jangan dimasukkan saat kolak panas karena akan meleleh.
No comments:
Post a Comment