Sunday, 9 March 2014

Banana & Cowpeas Kolak



Artikel resep sehat kali ini adalah satu resep sehat yang terlewat saat bulan puasa. Tapi meskipun demikian, menu ini dapat dibuat dan dikonsumsi selain di bulan puasa karena kandungan nutrisi yang terkandung dalam bahan-bahan yang digunakan sangat baik untuk tubuh. Salah satu bahan yang digunakan disini adalah kacang tolo atau kacang tunggak atau dalam bahasa Inggrisnya disebut cow pea. Cow pea di Amerika Serikat dikenal juga dengan sebutan Black-eyed Pea memiliki nama latin Vigna unguiculata subsp. unguiculata. Tanaman ini masih satu spesies dengan kacang panjang namun berbeda sub-spesies. 
Kacang tolo dapat tumbuh dengan baik meski pada daerah beriklim kering dimana kebanyakan tanaman legume (polong-polongan) justru tidak bisa tumbuh dengan baik. Tanaman ini dibudidayakan pertama kali di Afrika dari subspesies liar dekindtiana. Tanaman ini merupakan salah satu bahan makanan nabati sumber protein di daerah tropis seperti di Afrika, Brazil, dan India, dimana di tempat tersebut kacang tolo dibudidayakan untuk konsumsi sendiri dan tidak dijual di pasar. Warna biji kacang tolo dapat bervariasi tergantung dari jenis variannya, seperti warna burik, berbintik-bintik, putih, krem, merah, merah muda, hijau atau hitam. Bentuknya juga dapat bervariasi seperti bentuk ginjal, telur, bola (spherical), atau menyerupai jajaran genjang (rhomboid).
Dari segi nutrisi, 100 g kacang tolo mengandung karbohidrat sebanyak 60 g, protein 23,5 g, lemak 1,3 g, serat pangan 10,6 g, dan sodium 20 mg (www.nutritiondata.com). Protein dalam kacang tolo kaya akan asam amino lisin dan triptofan jika dibandingkan dengan protein dalam biji-bijian serealia, akan tetapi masih kekurangan asam amino metionin dan cystine jika dibandingkan dengan protein hewani. Oleh sebab itu, kacang tolo akan meningkatkan mutu protein serealia jika dikonsumsi bersama, dan akan menambah jumlah protein jika dikonsumsi bersama dengan bahan makanan hewani. Kacang tolo juga merupakan sumber yang baik dari folat (vit. B9), thiamin (vit. B1), zat besi, magnesium, fosfor, tembaga dan mangan.
Selain dikonsumsi dalam bentuk biji kacang, daun muda tanaman kacang polong pun dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Sedangkan polong utuh yang masih muda sering juga digunakan sebagai bahan campuran sayuran, sama seperti kacang kapri. Kacang tolo yang masih hijau biasanya dikonsumsi sebagai sayuran dengan cara direbus terlebih dahulu, atau dapat juga dikalengkan atau dibekukan seperti frozen vegetable. Kacang tolo yang sudah tua dan kering umumnya dikonsumsi dengan cara direbus terlebih dahulu atau dapat juga dikalengkan.

Untuk 10 porsi
100 g kacang tolo
1500 ml air
500 g pisang kepok (potong-potong 2cm)
200 g gula palem
250 ml susu rendah lemak
200 g jelly (potong kotak)

Cara membuat
  1. Panaskan air hingga mendidih. Masukan kacang tolo yang sudah dicuci bersih dan masak sampai matang.
  2. Masukkan gula palem dan pisang. Aduk rata. Masak sampai pisangnya matang.
  3. Angkat. Tambahkan susu. Aduk rata. Dinginkan suhu ruang.
  4. Setelah dingin suhu ruang, masukkan potongan jelly.
  5. Sajikan. Tambahkan es batu jika ingin disajikan dingin.

Nilai nutrisi per porsi
Energi: 171,4 kkal
Lemak: 0,5 g
Karbohidrat: 37,8 g
Serat: 15,8 g
Protein: 3,8 g

Tips dan saran

  1. Potongan jelly dapat diganti dengan nata de coco atau buah kolang-kaling, sehingga dapat disajikan hangat-hangat.
  2. Jelly dibuat dari jelly powder yang direbus bersama air tanpa penambahan gula.
  3. Potongan jelly atau agar jangan dimasukkan saat kolak panas karena akan meleleh.

No comments:

Post a Comment