Sumber gambar: http://wseas-science.blogspot.com/2012/04/more-exercise-eating-less-fat-and.html
Perkembangan
Fitnes di Indonesia
Perkembangan
fitness di Indonesia diawali dengan tempat latihan khusus untuk atlit dan bukan
untuk umum. Peralatannya pun tidak selengkap dan sebagus seperti di tempat fitness modern.
Fitness modern mulai berkembang di hotel-hotel tertentu dan fitnes center
lokal. Tidak hanya itu saja, fitnes center kecil pun mulai bermunculan.
Masuknya waralaba fitness center asing pada pertengahan dekade 2000-2010,
membuat dunia fitnes di Indonesia semakin ramai.
Pada
perkembangan awalnya fitnes modern lebih sering diikuti oleh kalangan menengah
keatas disebabkan biaya yang waktu itu tergolong cukup mahal dan belum
terbukanya wawasan tentang olahraga yang satu ini. Namun sekarang, fitnes telah
dikenal luas oleh berbagai kalangan. Penggemar olahraga yang satu ini pun makin
bertambah dari tahun ke tahun, tidak hanya orang yang berduit tapi sampai juga ke
kalangan bawah. Tidak heran dengan iuran hanya Rp. 5.000,- per hari sampai yang
Rp. 1 juta per bulan kita sudah dapat menikmati berolahraga di pusat kebugaran,
tentunya sarana dan fasilitasnya tergantung dari besar kecilnya iuran
keanggotaan.
Industri
fitness di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun
terakhir ini. Hal ini dapat kita lihat dari menjamurnya berbagai fitness center
(pusat kebugaran) di kota-kota besar dan bahkan sampai masuk ke kampung-kampung.
Tidak hanya pusat kebugaran waralaba yang dari luar negeri saja yang berkembang,
bahkan pusat-pusat kebugaran lokal pun mulai unjuk gigi. Berbagai aktifitas dan
kegiatan yang berhubungan dengan dunia fitnes seperti acara body contest, senam
aerobik massal, dan yoga sudah tak asing bagi kita.
Mengapa
Memilih Fitnes
Ada
banyak tujuan dan alasan mengapa orang melakukan fitnes atau bergabung dengan
klub fitnes. Beberapa hal yang dapat saya rangkum adalah sebagai berikut:
- Live Healthier and better body shape
Berolahraga
merupakan salah satu persyaratan untuk hidup lebih sehat. Fitnes dipilih
sebagai olahraga dengan alasan: 1) lebih mudah dipelajari, 2) lebih mudah
dilakukan dan tidak membutuhkan peraturan-peraturan yang rumit, 3) lebih nyaman
dan fleksibel, 4) dapat dilakukan kapan saja sesuai waktu yang tersedia, dan 5)
variasi pilihan jenis aktifitasnya. Selain hidup menjadi lebih sehat, bentuk
tubuh pun menjadi lebih ideal. Beberapa orang bahkan rutin melakukan fitnes
untuk mempertahankan bentuk tubuh idealnya. Pusat kebugaran selain menyediakan
berbagai fasilitas untuk berolahraga, juga menyediakan sarana-sarana pelengkap
yang mendukung berbagai aktifitas di dalamnya seperti TV, musik, sauna, hot
water, dan lain-lain.
- Fat loss
Kurangnya
aktifitas fisik dan pola makan yang salah menyebabkan terjadinya obesitas atau
berat badan berlebih. Seperti kita tahu, bahwa berat badan berlebih merupakan
sumber dari berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan
kanker. Banyak anggota klub kebugaran mulai mengikuti fitnes disebabkan karena
bermasalah dengan berat badan berlebih (obesitas). Fitnes oleh penderita
obesitas dipilih karena kemudahan dalam pelaksanaan dan resiko cedera yang
lebih kecil dibandingkan jenis olahraga lain. Angkat beban yang dikombinasikan
dengan cardio yang tepat dapat membantu untuk menurunkan kadar lemak tubuh,
sehingga menurunkan berat badan dan mengurangi resiko terkena penyakit degeneratif.
Kadar lemak tubuh penderita obesitas lebih dari 25% untuk pria dan lebih dari
35% untuk wanita.
- Weight Gain
Fitnes tidak
hanya dipilih untuk hidup lebih sehat ataupun untuk menurunkan berat badan
saja, tetapi orang-orang tertentu yang memiliki berat badan yang kurang (kurus)
pun memilih fitnes. Tujuannya untuk mendapatkan bentuk tubuh yang lebih ideal
dan menambah kepercayaan diri, serta menurunkan kadar lemak tubuh. Orang kurus
belum tentu kadar lemak tubuhnya tergolong sehat. Kadar lemak tubuh agar tubuh
tetap bugar yaitu berkisar antara 14-17% untuk pria dan 21-24% untuk wanita.
Pernah terukur kadar lemak orang yang kurus bisa mencapai 21%. Aktifitas fitness
(latihan beban dan kardio) yang tepat dapat meningkatkan massa otot orang-orang
tersebut dan menurunkan kadar lemak tubuhnya.
- Flexibility, strength and skill training
Selain angkat
beban, fitnes center juga menawarkan berbagai jenis olahraga yang membantu
menjaga fleksibilitas, kekuatan, dan kegesitan tubuh serta untuk latihan
keseimbangan tubuh. Kelas-kelas latihan seperti body combat, body pump,
aerobik, RPM (static bycicle), yoga,
body balance, tai chi, dan pilates, banyak dipilih oleh wanita karena wanita
cenderung menghindari latihan beban dengan alasan dapat membuat tubuhnya
berotot, meskipun alasan tersebut salah.
- Doctor suggestion
Kebanyakan penyakit
disebabkan karena kurang berolahraga, misalnya diabetes dan jantung. Kebanyakan dokter menganjurkan
memilih fitnes untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang diderita
pasien-pasiennya karena fitnes menyediakan berbagai pilihan aktifitas olahraga
dari jenis ringan sampai yang berat, tidak memerlukan ketrampilan khusus, waktunya
fleksibel, dan adanya personal trainer yang dapat membantu pasien melakukan
aktifitasnya di fitnes center.
- Hobby
Tak sedikit
orang yang hobi berolahraga juga memililh fitness sebagai penyaluran hobinya.
Fitness center modern menyediakan berbagai sarana latihan yang tidak hanya
latihan beban tapi juga menyediakan peralatan kardio yang lebih variatif, jenis
latihan yang beragam, dan dapat dilakukan sendiri atau beregu.
- Lifestyle
Satu lagi tujuan
orang memilih fitnes yaitu sebagai suatu gaya hidup tepatnya gaya hidup sehat.
Berawal dari tujun utama untuk mendapatkan tubuh lebih sehat dan bugar, fitness
berkembang menjadi suatu gaya hidup. Tidak heran fitness center berkembang
tidak hanya sebagai tempat olahraga, bahkan dijadikan sebagai sarana
bersosialisasi, mendapatkan rekan bisnis, ataupun tujuan lain.
Masih
banyak alasan-alasan kenapa fitnes dipilih sebagai olahraga yang tentunya
terkait dengan kepentingan orang tersebut, namun 7 alasan tadi merupakan alasan-alasan utama.
This article have been published on Food Review Indonesia Magazine, February 2012.
No comments:
Post a Comment