Sumber gambar: http://www.theguardian.com/artanddesign/jonathanjonesblog/2012/aug/06/olympic-art-gold-myron
Fitness has become popular in Indonesia
recent years. Followers this kind of sport have been increasing too. Not only as a sport, fitness has become a
lifestyle or rather a healthy lifestyle. Fitness is not always about physical
exercise but also concern about diet and healthy food which support healthy
lifestyle. The market share for health food product which is fit with fitness
requirements is still wide open. Various types of health food products can be
designed to meet these fitness requirements. It is not difficult to design
health food products for fitness needs. To design them, you should know the
purposes of fitness and what kind of nutritional requirements that suit with
fitness needs. The following short review may be used as basis in designing
health food products for fitness.
Tentang
Fitnes
Olahraga
kebugaran atau sering disebut fitnes beberapa tahun belakangan ini termasuk populer
di kalangan masyarakat Indonesia. Dulunya olahraga ini sering dikaitkan dengan
bodybuilding atau binaraga, padahal olahraga itu sendiri apa pun jenisnya
bertujuan untuk membuat tubuh kita tetap “fit” atau bugar. Fitness sendiri
berasal dari kata dasar dalam bahasa Inggris “fit” yang salah satu artinya
yaitu bugar atau sehat, kemudian ditambahkan akhiran “ness”. Oxford Dictionary mendefinisikan
“fitness” sebagai kondisi tubuh yang bugar dan sehat. Ensiklopedi Wikipedia
menghubungkan fitness (physical fitness)
pada dua konsep yaitu 1) general fitness
(kondisi sehat dan bugar secara umum), dan 2) specific fitness (kemampuan untuk melakukan aspek khusus dalam
olahraga). President’s Council on
Physical Fitness and Sport yang merupakan suatu kelompok studi yang
disponsori oleh pemerintah Amerika Serikat menghubungkan fitness kedalam tiga
hal yaitu kesehatan, keahlian, dan olahraga. Fitness di Indonesia lebih
diartikan sebagai jenis olahraga yang bertujuan untuk mendapatkan bentuk tubuh
yang lebih sehat, bugar, lebih ideal (proporsional), ataupun untuk mendapatkan tubuh
yang lebih berotot.
Sedikit
mengenai sejarah fitness. Sebenarnya fitness itu sendiri telah dilakukan secara
tidak langsung oleh manusia primitif sebelum 10.000 SM. Aktifitas fisik yang
mereka lakukan seperti berburu, menari, dan berpindah tempat secara tidak
langsung membuat tubuh mereka lebih fit. Di kebudayaan kuno terutama di China
dan India (2500-250 SM) dikenal semacam olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh
yaitu Kung Fu di China dan Yoga di India. Latihan-latihan untuk menjaga
kebugaran juga dikaitkan dengan kebutuhan militer seperti yang berkembang di
daerah Timur Dekat (4000-250 SM) terutama di kebudayaan Asiria, Babilona,
Mesir, Palestina, Persia, dan Siria, dan juga yang berkembang di Roma (200
SM-476 M). Di Yunani (2500-200 SM) dikenal semacam tempat khusus untuk latihan
kebugaran yang disebut “Palaestra”
dan gymnasium. Inilah yang menjadi
cikal bakal perkembangan fitnes modern yang berawal di kawasan Eropa sekitar
tahun 1700-1850.
Tentunya
kalau menyebutkan kata fitness, umumnya yang terbersit di benak kita adalah
nama Ade Rai. Memang Ade Rai merupakan salah satu atlit binaraga dan icon di dunia fitness yang mempopulerkan
fitnes di Indonesia. Sebenarnya ada sedikit perbedaan antara olahraga binaraga
dan fitnes, meskipun berawal dari dasar yang sama yaitu latihan beban. Binaraga
atau bodybuilding lebih bertujuan ke
pembentukan otot yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, sedangkan fitnes
lebih bertujuan untuk mendapatkan tubuh yang lebih bugar atau proporsional
sesuai dengan tujuan perorangan.
Secara
umum, olahraga dalam fitness dibagi menjadi dua jenis yaitu latihan beban (weight training), dan kardio (cardio). Latihan beban dapat menggunakan
beban tubuhnya sendiri, beban bebas, dan beban alat. Latihan beban dapat juga
dibedakan berdasarkan jenis otot yang dilatih seperti otot dada, otot punggung,
otot perut, otot lengan, dan otot kaki. Sedangkan kardio yang artinya jantung
adalah latihan untuk melatih jantung (meningkatkan detak jantung) tanpa
menggunakan beban. Contoh latihan kardio yaitu jogging, renang, bersepeda, dan
aerobik. Jenis aktifitas di fitness ini pun tidak selalu latihan beban saja
atau kardio saja, melainkan telah berkembang ke berbagai macam latihan yang merupakan
latihan kombinasi latihan beban dan kardio seperti body combat, body pump,
yoga, tai chi, dan body balance.
This article have been published on Food Review Indonesia Magazine, February 2012.
No comments:
Post a Comment