Membuka Bisnis Makanan di Pedesaan
Dalam Usaha Memperbaiki Ekonomi Keluarga
(Bagian 1)
Ketika mendengar kata-kata “membuka usaha” bagi sebagian besar orang akan mungkin akan segera terlintas di pikirannya kalimat-kalimat seperti “Wah, saya tidak punya pengalaman” atau “Saya tidak punya modal untuk memulai usaha” atau ”Waduh, pasti memasarkannya sulit”. Saya pun pernah berpikir seperti itu sebelum berkenalan lebih dalam dengan apa yang disebut dengan “usaha bisnis makanan”. Namun setelah banyak bergelut dengan para pelaku usaha bisnis makanan dari skala kecil sampai skala besar ternyata untuk memulai suatu usaha bisnis makanan skala kecil tidaklah sesulit yang orang-orang sering bayangkan, tidaklah membutuhkan modal yang besar, dan tidak juga membutuhkan pengalaman yang bertahun-tahun. Untuk memulai suatu usaha bisnis makanan yang diperlukan adalah kemauan, keuletan, kerja keras, dan sifat yang selalu terus ingin maju dan berkembang. Selain itu jangan lupa untuk selalu berdoa, jujur dan tetap berusaha, karena apapun yang kita lakukan akan berhasil dengan bantuan Yang Diatas.
Gambar 1. Usaha pengolahan minuman jahe di Plered Jogjakarta yang maju pesat,
yang berawal dari pemanfaatan jahe yang tidak laku di pasar
Dalam tulisan ini saya akan mencoba berbagi pengalaman saya yang berhubungan dengan usaha bisnis makanan skala kecil atau skala rumah tangga yang sering disebut juga dengan bahasa kerennya Home Industry.
Gambar 2. Keripik pisang hasil pengolahan home industry
Usaha bisnis makanan
Yang dimaksud dengan usaha bisnis makanan disini meliputi semua usaha yang mengolah dan memproduksi makanan dan/atau minuman yang tujuannya untuk komersial (diperjualbelikan). Bisnis makanan merupakan usaha yang berbeda dengan bisnis-bisnis yang lain (bukan makanan). Bisnis makanan merupakan usaha yang tidak akan pernah mati. Kenapa? Karena sejak manusia lahir akan selalu membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Usaha bisnis makanan sangat bervariasi mulai dari yang menjual makanan siap saji (mis. warung makan, rumah makan, dan fast food restaurant) sampai makanan ringan atau makanan olahan yang dikemas dalam kemasan (mis. keripik pisang, bakpia patuk dari Jogja, dan manisan pala).
Gambar 3. Pengolahan selai dan dodol nenas
Pedesaan mempunyai potensi pengembangan industri rumah tangga pengolahan makanan yang cukup besar. Potensi pedesaan ini akan saya bahas di artikel Food Business selanjutnya.
No comments:
Post a Comment