Monday 15 June 2020

Koneksi Usus-Otak


Perhatikan koneksi usus-otak Anda - ini dapat berkontribusi pada masalah kecemasan dan pencernaan Anda.

Koneksi usus-otak bukanlah suatu lelucon; hal tersebut dapat menghubungkan kecemasan dengan masalah perut dan sebaliknya. Apakah Anda pernah mengalami "gut-wrenching" ? Apakah pernah di situasi tertentu perut Anda "merasa mual"? Pernahkah Anda merasakan seperti ada "butterflies in your stomach"? Kami menggunakan ungkapan ini karena suatu alasan. Saluran pencernaan sensitif terhadap emosi. Kemarahan, kecemasan, kesedihan, kegembiraan - semua perasaan ini dan lainnya) dapat memicu gejala di usus.

Otak memiliki efek langsung pada lambung dan usus. Sebagai contoh, memikirkan sesuatu yang berhubungan dengan makanan dapat melepaskan asam lambung sebelum makanan sampai di sana. Koneksi ini berjalan dua arah. Usus yang bermasalah dapat mengirim sinyal ke otak, sama seperti otak yang bermasalah dapat mengirim sinyal ke usus. Oleh karena itu, gangguan pada perut atau usus seseorang dapat menjadi penyebab atau hasil dari kecemasan, stres, atau depresi. Hal tersebut karena otak dan sistem gastrointestinal (GI) atau pencernaan terhubung erat.

Hal ini terutama nyata pada kasus-kasus di mana seseorang mengalami gangguan pencernaan tanpa sebab fisik yang jelas. Untuk gangguan GI fungsional seperti itu, sulit untuk mencoba menyembuhkan usus yang tertekan tanpa mempertimbangkan peran stres dan emosi.

Kesehatan usus dan kecemasan 
Mengingat betapa dekat usus dan otak berinteraksi, menjadi lebih mudah untuk memahami mengapa Anda mungkin merasa mual sebelum memberikan presentasi, atau merasakan sakit usus selama masa-masa stres. Namun, itu tidak berarti bahwa kondisi sistem pencernaan fungsional dibayangkan atau "semuanya ada di kepala Anda." Psikologi bersama dengan faktor fisiklah yang menyebabkan rasa sakit dan gejala usus lainnya. Faktor-faktor psikososial mempengaruhi fisiologi aktual dari usus, serta gejala-gejalanya. Dengan kata lain, stres (atau depresi atau faktor psikologis lainnya) dapat mempengaruhi pergerakan dan kontraksi saluran GI/pencernaan.

Selain itu, banyak orang dengan gangguan GI fungsional merasakan nyeri lebih akut daripada orang lain karena otak mereka lebih responsif terhadap sinyal nyeri dari saluran GI. Stres dapat membuat rasa sakit yang ada tampak lebih buruk.

Berdasarkan pengamatan ini, Anda mungkin berharap bahwa setidaknya beberapa pasien dengan kondisi GI fungsional dapat membaik melalui terapi dengan mengurangi stres atau mengobati kecemasan atau depresi. Berbagai penelitian telah menemukan bahwa pendekatan berbasis psikologis mengarah pada peningkatan yang lebih besar dalam gejala pencernaan dibandingkan dengan hanya perawatan medis konvensional.


Koneksi usus-otak, kecemasan dan pencernaan
Apakah masalah perut atau usus Anda - seperti mulas, kram perut, atau buang air besar - terkait dengan stres? Perhatikan gejala stres umum dan lainnya dan diskusikan dengan dokter Anda. Bersama-sama Anda dapat menemukan strategi untuk membantu Anda mengatasi stres dalam hidup Anda, dan juga meringankan ketidaknyamanan pencernaan Anda.


Sumber: Healthbeat Newsletter, 21 May 2020. Harvard Medical School. Trusted advice for healthier life





1 comment:

  1. Izin promo ya Admin^^

    Bosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
    minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
    Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa x-)
    - Telkomsel
    - GOPAY
    - Link AJA
    - OVO
    - DANA
    segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)

    ReplyDelete