Thursday 2 April 2020

Probiotik Dapat Membantu Meningkatkan Mood dan Fungsi Kognitif



Probiotik dapat melakukan lebih dari sekadar meningkatkan kesehatan usus Anda. Mereka juga dapat secara tidak langsung meningkatkan fungsi otak Anda juga.

Penelitian menunjukkan bahwa usus dan otak terhubung, kemitraan yang disebut sumbu usus-otak (gut-brain axis). Keduanya dihubungkan melalui pensinyalan biokimia antara sistem saraf di saluran pencernaan, yang disebut sistem saraf enterik, dan sistem saraf pusat, yang meliputi otak. Koneksi informasi utama antara otak dan usus adalah saraf vagus, saraf terpanjang dalam tubuh.

Usus telah disebut juga "otak kedua" karena menghasilkan banyak neurotransmiter yang sama seperti otak, seperti serotonin, dopamin, dan asam gamma-aminobutyric, yang semuanya memainkan peran kunci dalam mengatur suasana hati. Faktanya, diperkirakan 90% serotonin dibuat di saluran pencernaan.

Apa yang mempengaruhi usus seringkali memengaruhi otak dan sebaliknya. Ketika otak Anda merasakan masalah — respons melawan-atau-lari — ia mengirimkan sinyal peringatan ke usus, itulah sebabnya peristiwa stres dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti perut yang gelisah atau terganggu. Di sisi lain, gejolak masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS = irritable bowl syndrome), penyakit Crohn, atau sembelit kronis dapat memicu kecemasan atau depresi.

Sumbu otak-usus bekerja dengan cara lain juga. Misalnya, usus Anda membantu mengatur nafsu makan dengan memberi tahu otak kapan waktunya untuk berhenti makan. Sekitar 20 menit setelah Anda makan, usus mikroba menghasilkan protein yang dapat menekan nafsu makan, yang bertepatan dengan waktu yang sering dibutuhkan orang untuk mulai merasa kenyang.

Bagaimana probiotik bisa masuk dalam poros usus? Beberapa penelitian telah menemukan bahwa probiotik dapat membantu meningkatkan mood dan fungsi kognitif serta menurunkan stres dan kecemasan. Sebagai contoh, sebuah penelitian yang diterbitkan secara online 10 November 2016, oleh Frontiers in Aging Neuroscience menemukan bahwa pasien Alzheimer yang menggunakan susu yang dibuat dengan empat spesies bakteri probiotik selama 12 minggu mendapat skor lebih baik pada tes untuk mengukur gangguan kognitif dibandingkan dengan mereka yang minum susu biasa. .

Sebuah studi kecil 2013 yang dilaporkan dalam jurnal Gastroenterology menemukan bahwa wanita yang makan yogurt dengan campuran probiotik, dua kali sehari selama empat minggu, lebih tenang ketika terkena gambar wajah yang marah dan ketakutan dibandingkan dengan kelompok kontrol. MRI juga menemukan bahwa kelompok yogurt memiliki aktivitas lebih rendah di insula, area otak yang memproses sensasi internal tubuh seperti yang berasal dari usus.

Masih terlalu dini untuk menentukan peran pasti probiotik dalam poros usus karena penelitian ini masih berlangsung. Probiotik tidak hanya mendukung usus yang lebih sehat, tetapi juga otak yang lebih sehat.

Sumber: Healthbeat Newsletter, 22 March 2020. Harvard Medical School. Trusted advice for healthier life.

No comments:

Post a Comment