Garlic
atau bawang putih adalah salah satu bumbu masak populer di dunia kuliner. Banyak
masakan menggunakan bawang putih sebagai bumbu dasar. Citarasa dan aroma bawang
putih memang tak bisa dibohongi memberikan kelezatan yang khas pada masakan.
Seperti pada resep masakan sehat kita kali ini. Tapi sebelum melihat resepnya,
kita tinjau sedikit mengenai bawang putih.
Bawang
putih (Allium sativum) atau dikenal dalam bahasa Inggris-nya garlic merupakan
salah satu spesies dalam tanaman kelompok Allium. Bawang putih masih berkerabat
dengan bawang bombay, bawang merah, daun bawang, lokio (chive) dan rakkyo (daun
bawang Jepang). Bawang putih telah digunakan sejak lebih dari 7000 tahun lalu
baik untuk kuliner dan pengobatan seperti pada zaman Mesir Kuno.. Tanaman ini
berasal dari Asia Tengah dan menjadi tanaman pokok di wilayah Mediterania.
Sebagai bumbu bawang putih telah lama digunakan pada berbagai masakan Asia,
Afrika, Timur Tengah, dan Eropa.
Selain
sebagai bumbu masakan, ternyata bawang putih memiliki beberapa manfaat
kesehatan, seperti yang dijelaskan berikut. Hasil penelitian pada hewan dan
riset pada manusia memberikan hasil bahwa bawang putih ternyata memiliki
manfaat kardiovaskular. Beberapa studi menemukan bahwa suplementasi bawang
putih dapat mengurangi akumulasi kolesterol pada dinding pembuluh darah pada
hewan dan manusia.
Riset
yang dilakukan oleh Zeng, dkk yang dimuat di Journal of The Science of Food and
Agriculture nomor 92 (9) tahun 2012 hal. 1892-1902 yang berjudul “A meta-analysis of randomized,
double-blind, placebo-controlled trials for the effects of garlic on serum
lipid profiles”, menemukan bahwa bawang putih lebih unggul terhadap plasebo
dalam menurunkan kolesterol total dan trigliserida.
Pada tahun 2007, BBC melapirkan bahwa bawang
putih memiliki manfaat mencegah dan mengobati flu ringan. Manfaat ini telah
digunakan secara turun-temurun dengan menggunakan bawang putih untuk menangani
suara serak dan batuk. Sebuah laporan tahun 2012 yang dimuat di Cochrane Database
of Systematic Review yang berjudul “Garlic for the commond cold” oleh Lissiman,
E. dkk. menyimpulkan bahwa ada bukti uji klinis yang cukup mengenai efek bawang
putih untuk mencegah atau mengobati flu ringan, tetapi studi lebih lanjut
diperlukan untuk memvalidasi temuan ini.
Bawang putih juga diduga membantu dalam
pengaturan kadar gula darah. Terapi reguler dan berkelanjutan menggunakan
ekstrak bawang putih yang diproses aging dapat menurunkan level homosistein
darah dan mencegah komplikasi dari diabetes mellitus. Akan tetapi penderita
diabetes yang menggunakan insulin sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter sebelum menggunakan bawang putih.
Penggunaan
suplementasi bawang putih dapat meningkatkan kadar testoteron dan plasma hormon
Luteinizing (hormon yang menstimulasi produksi testoteron) pada tikus yang
diberi makanan tinggi protein (Oi, Y; dkk (Aug
2001). "Garlic
supplementation increases testicular testosterone and decreases plasma
corticosterone in rats fed a high protein diet". The Journal of nutrition 131 (8): 2150–6).
Bawang
putih dikenal juga sebagai penyebab bau mulut dan timbulnya keringat yang
berbau seperti bawang (garlicky) yang disebabkan oleh senyawa AMS (Allyl Methyl
Sulfide). AMS merupakan senyawa volatil (mudah menguap) yang diserap oleh darah
selama metabolisme senyawa sulfur yang berasal dari bawang putih. Melalui
darah, senyawa ini sampai ke paru-paru hingga keluar melalui mulut menyebabkan
bau mulut. Melalui darah juga, senyawa ini sampai ke kulit dan dikeluarkan
melalui pori-pori kulit. Mencuci kulit dengan sabun tidak memberikan hasil yang
optimal. Penelitian menunjukkan bahwa meminum susu pada saat yang sama dengan
mengkonsumsi bawang putih dapat secara signifikan menetralkan bau mulut.
Mengunyah bawah putih bersama susu dalam mult sebelum menelannya dapat
mengurangi bau lebih baik daripada minum susu setelah itu. Air minum, jamur dan
basil juga dapat membantu mengurangi bau, akan tetapi campuran lemak dan air
dalam susu merupakan cara yang paling efektif. Proses memasak dapat
menghilangkan bau pada bawang putih sehingga tidak menyebabkan bau mulut.
Untuk
2 porsi
Bahan
utama:
1
buah dada ayam (sekitar 150 g)
½
sdm minyak canola
1
sdt lada bubuk
¼
sdt garam
Bahan
garlic sauce (untuk 2 porsi):
6
siung bawang putih (rajang halus)
1
batang daun bawang ukuran sedang (iris tipis)
½
sdm minyak canola
125
ml air kaldu ayam*
2
sdt maizena (dilarutkan dalam kaldu)
¼
sdt lada
Garam
jika dibutuhkan
Cara
membuat
- Sayat permukaan daging ayam sekitar 3-4 sayatan irisan di tiap sisi. Sisihkan.
- Campur minyak canola, lada dan garam. Balurkan pada ayam. Diamkan sekitar 20-30 menit.
- Kukus sampai matang kurang lebih 15-20 menit. Angkat dan sisihkan.
- Untuk sausnya. Tumis bawang putih dan daun bawang sampai harum diatas api kecil. Masukkan kaldu ayam yang berisi maizena dan lada. Masak sampai agak kental. Tambahkan garam jika perlu. Angkat dan siramkan diatas ayam kukus. Sajikan
Nilai
gizi per porsi
Energi:
130,9 kkal
Lemak:
3 g
Karbohidrat:
7 g
Serat:
0 g
Protein:
18 g
Tips
dan saran
*)
Dapat dibuat menggunakan kaldu ayam bubuk non msg (untuk 500 ml air ditambah
dengan sekitar 2-3 sdt kaldu ayam bubuk non msg)
No comments:
Post a Comment