Saturday 21 March 2015

4 Tips Untuk Mengatasi Pembesaran Prostat

Sumber gambar: http://en.wikipedia.org/wiki/Benign_prostatic_hyperplasia

Ketika seorang pria mencapai umur 25 tahun, prostatnya mulai bertumbuh. Pertumbuhan alami ini disebut dengan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dan merupakan penyebab paling umum pembesaran prostat. BPH adalah bersifat tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kanker prostat, meskipun kedua masalah tersebut dapat tumbuh bersamaan.
Meskipun 50-60% pria dengan BPH mungkin tidak mengalami gejala apapun, tetapi pada beberapa orang BPH dapat menimbulkan gangguan. Gejala-gejala BPH yaitu:

  • Aliran kencing yang lemah, terputus dan terkesan meragukan.
  • Sensasi urgensi (ingin segera kencing) atau kencing menetes, atau mengejan saat kencing.
  • Kencing yang tidak tuntas.
  • Sering kencing terutama di malam hari.

Akibatnya, banyak pria yang mencari pengobatannya. Kabar baiknya adalah bahwa perawatan BPH semakin hari semakin baik. Pasien dan dokternya memiliki lebih banyak obat yang dapat dipilih, jadi jika salah satunya tidak berhasil maka dapat mencoba yang lain. Selain itu perbaikan pengobatan seperti pembedahan dapat lebih efektif dan memiliki efek yang yang lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

Tetapi ada beberapa hal yang berhubungan dengan BPH yang dapat dilakukan sendiri. Jika gejala tidak terlalu mengganggu, maka selalu bersikap waspada merupakan salah satu cara terbaik. Hal ini melibatkan pemeriksaan rutin untuk memastikan tidak terjadi komplikasi, tetapi tidak membutuhkan perawatan. Jika gejalanya mengganggu, kebanyakan dokter akan merekomendasikan kombinasi perubahan gayahidup dan pengobatan. Sering cara ini akan cukup untuk meringankan  gejala terburuk dan mencegah dari operasi.

Tips untuk mengurangi gejala BPH
Empat langkah mudah yang dapat membantu untuk mengurangi gejala BPH:

  1. Beberapa pria yang sering gugup dan tegang akan kencing lebih sering. Kurangi stres dengan berolahraga secara teratur dan berlatih teknik relaksasi seperti meditasi.
  2. Ketika anda ke kamar mandi, luangkan waktu untuk mengosongkan kandung kemih anda dengan tuntas. Ini akan mengurangi waktu anda bolak-balik ke kamar mandi.
  3. Konsultasikan dengan dokter anda tentang obat yang diresepkan dan obat-obat yang tidak diresepkan yang anda konsumsi; beberapa mungkin dapat meyebabkan masalah. Dokter anda dapat menyesuakan dosis atau mengubah jadwal minum obat ini, atau mungkin meresepka obat yang berbeda yang menyebabkan masalah kencing yang lebih sedikit.
  4. Hindari minum berlebihan di malam hari, terutama minuman yang mengandung kafein dan beralkohol. Kedua minuman tersebut dapat mempengaruhi otot kandung kemih dan merangsang ginjal untuk memproduksi urin, menyebabkan buang air kecil di malam hari.
Sumber: Healthbeat Newsletter, 19 March 2015. Harvard Medical School. Trusted advice for healthier life.



No comments:

Post a Comment