Sunday 22 January 2017

Baked Fish with Mango-Ginger Sauce




Di edisi artikel resep sehat terdahulu kita pernah membahas tentang mangga dan kandungan gizinya. Selain kandungan gizi utama berupa karbohidrat, serat pangan, vitamin dan mineral, daging buah mangga pun mengandung sejumlah zat fitokimia yang memiliki peran positif bagi kesehatan tubuh. Suatu penelitian yang melibatkan hewan (tikus) yang dilakukan oleh sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Edralin Lucas (Profesor asosiasi ilmu-ilmu gizi di College of Human Enviromental Sciences, Oklahoma State University) menemukan bahwa mangga dapat membantu untuk menurunkan persen lemak tubuh dan mengontrol gula darah. Menurut Lucas, mangga mengandung mengandung sejumlah zat gizi dan senyawa bioaktif yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Mangga mengandung serat pangan yang tinggi, vitamin A dan C, serta mineral dan senyawa fitokimia lainnya. Selain itu mangga memiliki pengaruh yang positif terhadap lemak tubuh, lemak darah dan gula darah, dan tidak memiliki pengaruh yang negatif terhadap tulang seperti yang sering terjadi jika menggunakan obat-obatan seperti rosiglitazone (obat penurun kadar gula darah) (sumber: http://humansciences.okstate.edu/nsci/index.php/component/content/article/1-latest/56-nsci-research-finds-health-benefits-in-mangos)
Dalam percobaan tersebut tim Lukas juga menemukan bahwa mangga mempengaruhi beberapa faktor dalam metabolisme lemak. Hasil memperlihatkan bahwa mangga dapat mengurangi tingkat sirkulasi hormon leptin. Hormon leptin adalah hormon yang diproduksi oleh sel lemak dan kandungan dalam darah berbanding lurus dengan kandungan lemak tubuh. Semakin banyak timbunan lemak tubuh maka kadar leptin dalam tubuh pun ikut meningkat. Leptin juga berpengaruh dalam pengaturan nafsu makan dan energi yang masuk dan keluar. Hewan percobaan tikus yang diberi makan makanan tinggi lemak yang mengandung mangga ternyata memiliki leptin yang lebih sedikit dibandingkan dengan tikus yang diberi makan makanan tinggi lemak saja. Lebih lanjut Lukas mengemukakan bahwa penemuan ini harus dikonfirmasi lebih lanjut dan melihat efeknya terhadap manusia terutama terhadap lemak tubuh, gula darah, dan lemak.
Penelitian yang lain mengenai konsumsi buah mangga terhadap kesehatan tubuh yaitu yang dilakukan oleh sekelompok ahli yang dipimpin oleh Dr. Carol E. O’Neil dari Lousiana State of University’s Agricultural Center. Tujuan penelitian ini yang berkaitan dengan mangga yaitu 1) untuk melihat status kesehatan dan gizi pada orang dewasa dan anak-anak di Amerika Serikat yang dikaitkan dengan konsumsi mangga, dan 2) untuk melihat hubungan antara konsumsi mangga dan kualitas diet, penyerapan zat gizi dan parameter-parameter fisiologis. Berdasarkan parameter yang diukur, hasil penelitian ini menunjukkan total asupan gula pada kelompok yang mengkonsumsi mangga lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi mangga, akan tetapi jumlah gula yang ditambahkan lebih sedikit. Pada orang dewasa asupan total lemak, lemak jenuh dan kolesterol lebih sedikit rendah pada kelompok yang mengkonsumsi mangga. Kelompok yang mengkonsumsi mangga mendapat asupan vitamin A, C, B6, kalsium, kalium, dan magnesium yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi mangga. Asupan karbohidrat dan serat pangan pada kelompok yang mengkonsumsi mangga lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengkonsumsi mangga. Sebaliknya asupan sodium lebih rendah pada kelompok yang mengkonsumsi mangga dibandingkan dengan yang tidak. Healthy Eating Index pada kelompok yang mengkonsumsi mangga memiliki nilai yang lebih tinggi yang berarti bahwa kelompok tersebut secara keseluruhan memiliki kualitas diet yang lebih baik. Beberapa parameter fisiologis yang diukur seperti berat badan, tekanan darah, dan lemak darah menunjukkan bahwa kelompok yang mengkonsumsi mangga memiliki berat badan yang lebih rendah, namun tidak terlalu berbeda dari segi tekanan darah dan lemak darah. Salah satu hasil penelitian menunjukan tingkat CRP (C-Reactive Protein) lebih rendah pada kelompok yang mengkonsumsi mangga dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengkonsumsi mangga. CRP adalah penanda inflamasi yang dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan penyakit inflamasi lainnya. Semakin tinggi tingkat CRP dalam tubuh maka semakin tinggi resiko terkena penyakit kardiovaskular dan indikasi adanya inflamasi atau infeksi aktif.


Untuk 2 porsi
Bahan ikan
250 g fillet ikan dori
½ sdt lada
¼ sdt garam
60 g mangga (atau ½ bagian dari satu sisi dan potong memanjang)

Bahan Saus
200 g daging buah mangga (blender halus)
3 siung bawang putih (cincang halus)
2 cm jahe (cincang halus)
70 g paprika merah (potong dadu)
1/8 sdt garam
½ sdt lada bubuk
1 sdt white vinegar
1 sdm minyak canola

Cara membuat
  1. Taburi permukaan fillet ikan dengan lada dan garam. Sisihkan.
  2. Potong buah mangga. Timbang dan bagi porsi untuk membuat saus dan untuk dipanggang bersama fillet ikan.
  3. Potong memanjang buah mangga sehingga dapat digulung bersama fillet ikan.
  4. Masukan potongan mangga ke permukaan fillet ikan kemudian gulung.
  5. Letakkan diatas aluminium foil. Bungkus hingga tertutup rapi.
  6. Panggang dalam oven pada suhu 160oC selama kurang lebih 20-25 menit. Angkat dan letakkan di atas piring saji
  7. Cara membuat saus mangga-jahe. Panaskan minyak canola, tumis bawang putih dan jahe sampai wangi, masukkan paprika, tumis sebentar. Masukkan mangga, lada, garam dan vinegar. Aduk rata dan masak sebentar sambil tetap diaduk.
  8. Angkat saus dan tuang diatas fillet ikan yang sudah dipanggang. Sajikan.
Nilai gizi per porsi
Kalori: 246 kkal
Lemak: 6,2 g
Karbohidrat: 20,8 g
Serat: 3 g
Protein: 26,7 g




No comments:

Post a Comment