Putih telur adalah salah satu sumber protein yang
bermutu tinggi. Mungkin sebagian besar pembaca sudah mengenal dengan apa yang
disebut protein, tapi tidak ada salahnya kita membahas sedikit mengenai
protein. Kali ini saya akan membahas mengenai salah satu pertanyaan yang sering
muncul yaitu apakah diet tinggi protein akan dapat menyebabkan kerusakan pada
ginjal.
Pada kenyataannya, sebenarnya belum ada hasil studi
yang menunjukkan bahwa diet dengan tinggi protein dapat menyebabkan kerusakan
pada ginjal individu yang ginjalnya sehat. Namun individu yang telah memiliki
kelainan pada ginjal sebaiknya memperhatikan konsumsi proteinnya. Suatu
penelitian yang melibatkan 77 pria berusia rata-rata 26 tahun yang melakukan
latihan beban selama 6 jam per hari selama seminggu dan diet dengan kandungan
protein 19% setiap hari, diperoleh hasil bahwa kebutuhan protein mereka yaitu
sekitar 1,7 per kg berat badan. Sebagai catatan tambahan RDA (Recommended Dietary Allowance) untuk
protein yaitu 0,8 g/kg berat tubuh lean,
dan kebutuhan protein untuk binaragawan yaitu dapat mencapai 2 g per kg berat
tubuh. Tes darah dilakukan untuk menguji kandungan nitrogen urea darah, asam
urat dan kreatinin pada partisipan. Hasil pengujian menunjukan semua parameter
berada dalam kadar yang normal pada semua partisipan. Dengan demikian hasil
tersebut membuktikan bahwa diet tinggi protein tidak mengakibatkan kerusakan
pada ginjal yang sehat. Penelitian yang berjudul “Blood markers of kidney function and dietary protein intake of
resistance trained males” ini dilakukan oleh LaBounty, dkk, dimuat di Journal of the International Society of Sport
Nutrition (2:5; 2005).
Review mengenai protein dan fungsi ginjal yang
ditulis oleh William Martin, dkk berjudul “Dietary
protein intake and renal function” yang dimuat di Jurnal Nutrition and Metabolism (2:25; 2005)
menyimpulkan bahwa konsumsi protein berlebih tidak menyebabkan gangguan pada
ginjal yang sehat. Yang lebih penting juga bahwa perubahan yang terjadi pada
ginjal akibat konsumsi protein lebih merupakan mekanisme adaptasi yang normal
pada ginjal yang sehat. Ditambahkan lagi, diperlukan penelitian dalam waktu
yang lebih panjang untuk mengklarifikasi bukti-bukti yang tidak cukup dari
hubungan antara konsumsi protein dan ginjal. Dengan demikian, tidak ada bukti
yang cukup untuk mengatakan bahwa konsumsi protein yang berlebihan dapat
merusak fungsi ginjal.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa fungsi ginjal
akan menurun seiring dengan pertambahan usia. Penurunan fungsi ginjal dapat
diperparah dengan adanya penyakit jantung, darah tinggi dan diabetes. Penggunaan
obat-obat pereda nyeri dan steroid dalam waktu yang lama dapat juga menyebabkan
kerusakan fungsi ginjal.
Untuk menjaga fungsi ginjal dapat mulai menerapkan
pola hidup sehat, menerapkan pola makan sehat, memenuhi kebutuhan serat pangan
dengan mengkonsumsi sayuran dan buahan secara teratur, menjaga kesehatan
jantung dan tekanan darah, melakukan latihan kardio pun dapat membantu menjaga
kesehatan ginjal, dan minum air dalam jumlah yang cukup karena air dapat
membantu pengolahan protein dan pengeluaran limbah hasil olahan protein keluar
dari tubuh.
Untuk 2 porsi
Bahan
250 g putih telur yang sudah dikukus
200 ml susu rendah lemak
2 sdm coklat bubuk
2 sdm gula merah (optional)
180 g jus mangga siap pakai
Cara membuat
- Campurkan semua bahan dalam blender.
- Blender halus.
- Sajikan.
Nilai gizi per porsi
Energi: 183,2 kkal
Lemak: 1,2 g
Karbohidrat: 26,3 g
Serat: 0,3 g
Protein: 16,8 g
Tips dan saran
- Agar bisa
langsung dikonsumsi dingin, anda bisa menambahkan es batu pada saat
blender.
- Jus mangga
dapat anda gantikan dengan potongan buah mangga, atau dengan jus dan buah
yang lain untuk mendapatkan kesegaran yang berbeda.
- Gula merah
dapat digantikan dengan pemanis rendah kalori yang aman.
No comments:
Post a Comment