Tuesday, 29 April 2014
Pelatihan UKM bersama TIFA Foundation di Atambua, Nusa Tenggara Timur
Pada tanggal 14-16 Maret 2014 yang lalu di Atambua, Nusa Tenggara Timur, saya mendapat kesempatan memberikan pelatihan mengenai UKM untuk produk makanan kepada para mantan buruh migran atas undangan dari TIFA Foundation. TIFA Foundation adalah lembaga swadaya masyarakat yang berperan aktif untuk menguatkan masyarakat sipil di Indonesia.
Yayasan TIFA didirikan pada akhir tahun 2000 dan terus mempertajam fokusnya untuk mengawal proses demokrasi di Indonesia. Setelah mendorong transisi demokrasi dan konsolidasi demokrasi di tahun-tahun sebelumnya, sejak tahun 2012 Tifa berdedikasi memajukan demokrasi yang berkualitas di Indonesia. Visi Yayasan Tifa adalah sebuah komunitas dimana penduduk, pemerintah, dan sector bisnis mendukung hak-hak individu khususnya hak dan pandangan kaum perempuan, minoritas dan kelompok marjinal lainnya, serta mendukung dan memupuk solidaritas dan tata pemerintahan yang baik. Misi Yayasan Tifa adalah memperjuangkan masyarakat terbuka di Indonesia yang menghormati keragaman serta menjunjung tinggi penegakan hukum, keadilan dan persamaan (http://www.tifafoundation.org/).
Pada kesempatan ini, saya mendapat kehormatan untuk berperan serta dalam salah satu program TIFA Foundation yaitu Asistensi Kewirausahaan, Sub Kegiatan Pengembangan Produk, Poverty Reduction Through Safety in Migration: Pilot Initiative. Pada kegiatan ini, Saya memberikan pelatihan mengenai pentingnya kemasan produk pangan dalam usaha makanan, teknologi pengolahan sorghum, ubi jalar, pisang, dan singkong, serta praktek pembuatan 2 jenis produk pangan yang cukup berpotensi untuk dikembangan di daerah Atambua yaitu sorghum cheese stick dan brownies ubi jalar.
Para peserta terdiri dari para mantan buruh migran. Tujuan dari pelatihan ini yaitu selain untuk pengembangan sumber daya alam di daerah dan meningkatkan sumber daya manusia terutama para mantan buruh migran. Pelatihan ini diharapkan dapat membuka wawasan peserta untuk dapat meningkatkan ekonomi keluarga dan daerah tanpa harus menjadi pekerja di negara lain.
Pelatihan terdiri dari teori dan praktek. Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini, apalagi saat praktek pengolahan produk. Hal ini dapat dilihat dari peran serta peserta selama pelatihan. Peserta langsung turun langsung membuat produk olahan pangan dari sorghum dan ubi jalar. Hasil praktek juga sangat disukai oleh peserta karena memiliki rasa yang enak. Dengan demikian, hal ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi peserta untuk membuat produk ini sebagai salah satu usaha mereka.
Selain itu peserta diajarkan juga bagaimana menghitung harga pokok produksi, dan harga jual produk sehingga dapat memperoleh keuntungan yang optimal dari usaha makanan ini.
Diharapkan hasil pelatihan ini dapat membuka wawasan peserta sehingga dapat melakukan bisnis makanan dengan memanfaatkan sumber daya alam daerah yang berlimpah untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah. Bantuan dari para mitra untuk membantu peserta dalam mengontrol terlaksananya program ini juga akan sangat membantu. Good Luck...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment