Cheese atau keju adalah produk olahan susu
yang dihasilkan dari proses koagulasi protein susu casein. Keju umumnya dibuat
menggunakan susu sapi, tapi ada juga yang dibuat menggunakan susu hewan mamalia
yang lain seperti kambing, domba, rusa kutub, kerbau, unta dan yak. Keju
merupakan salah satu bahan makanan yang telah diolah dan dikonsumsi manusia
selama berabad-abad. Usulan tanggal tentang asal-usul keju yaitu antara tahun
8000 SM (pada saat domba pertama kali dipelihara) sampai 3000 SM. Keju yang
pertama mungkin dibuat oleh orang-orang timur tengah atau oleh suku-suku
nomaden Turki di Asia Tengah. Bukti arkeologi paling awal tentang pembuatan
keju ditemukan di makam Mesir yang bertanggal 2000 SM.
Sampai saat ini tercatat ribuan jenis keju
yang telah diproduksi dan dibedakan berdasarkan jenis susu, jenis mikroba,
jenis zat penggumpal, tekstur, citarasa, ataupun penambahan bahan tambahan.
Dibandingkan dengan susu, keju mempunyai umur simpan yang panjang, mudah
ditangani, memiliki kadar lemak dan protein yang tinggi, serta kadar kalsium
dan fosfor yang tinggi.
Sebagai bahan makanan, keju memiliki
manfaat buat kesehatan tubuh, antara lain yaitu:
- Sebagai sumber zat gizi. Keju mengandung zat gizi seperti protein yang berkualitas tinggi dan kalsium. Selain itu, keju juga mengandung zat-zat gizi mikro seperti fosfor, seng, vitamin A, riboflavin, dan vitamin B12.
- Untuk menjaga kesehatan gigi. Keju mengandung kalsium yang membantu menjaga kesehatan gigi.
- Mencegah kanker. Keju mengandung CLA (conjugated Linoleic Acid) dan sphingolipids yang membantu mencegah kanker. Kandungan vitamin B dalam keju yang dapat menjaga kesehatan fungsi tubuh dan mencegah dari penyakit.
- Menambah berat tubuh. Bila Anda merencanakan untuk menambah berat badan, apakah berat massa otot, lemak atau kepadatan tulang, maka keju bisa dimasukkan dalam menu Anda. Keju mengandung sejumlah zat gizi seperti protein, lemak, dan kalsium, serta beberapa jenis vitamin dan mineral. Akan tetapi bijaksanalah dalam mengkonsumsi keju jika sedang diet menurunkan berat badan, karena keju mengandung cukup banyak lemak. Namun ada beberapa jenis keju yang memiliki kandungan lemak yang rendah yang relatif lebih sehat.
- Untuk kekuatan tulang. Kandungan kalsium yang tinggi dan kaya akan vitamin B menjadikan keju baik untuk tulang anak-anak, manula, dan wanita hamil dan menyusui untuk memperkuat tulang dan tulang rawan. Vitamin B dalam keju membantu tubuh dalam menyerap dan mendistribusi kalsium. Untuk penderita osteoporosis, keju bisa menjadi salah satu makanan pilihan karena kandungan kalsiumnya.
- Untuk menjaga tekanan darah. Salah satu hasil penelitian yang diterbitkan di Dairy Science Technology 90 (2010) 47-73, doi 10.1051/dst/2009049 menyebutkan bahwa selama proses fermentasi keju terbentuk peptida yang disebut angiotensin-converting-enzyme inhibitor atau ACE-inhibitor (tripeptida VPP dan IPP). Peptida-peptida ini membantu mengontrol tekanan darah dengan cara menghambat enzim-enzim yang membantu pembentukan angiotensin. ACE-inhibitor menghambat terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I. Angiotensin II adalah salah satu jenis peptide yang menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan retensi air dan sodium yang mengakibatkan tekanan darah meningkat. Disebutkan juga dalam hasil penelitian tersebut bahwa diperlukan penelitian yang lebih lanjut mengenai hal ini. Keju rendah sodium dapat menjadi salah satu pilihan yang lebih sehat.
Resep sehat berikut ini dapat menjadi salah
satu alternatif untuk menikmati manfaat dan citarasa keju.
Untuk 1 porsi
Bahan
120 g nenas (potong dadu)
70 g apel (potong dadu)
20 g yogurt low fat
20 g parutan keju (processed cheddar atau
mozzarella)
Sosis sebagai hiasan
Cara membuat
- Campur rata potongan nenas dan apel.
- Tambahkan yogurt dan aduk rata. Pindahkan ke dalam wadah tahan panas (misalnya mangkuk porselin).
- Taburi dengan parutan keju. Hiasi dengan potongan sosis.
- Panggang dalam oven selama kurang lebih 10-15 menit pada suhu 160oC
- Angkat, dinginkan, dan sajikan.
Nilai gizi per porsi
Energi: 178.6 kkal
Lemak: 5.8 g
Karbohidrat: 25.5 g
Serat: 2.6 g
Protein: 6.1 g
Tips dan Saran
- Proses pemanggangan tidak harus dilakukan jika tidak ingin kehilangan banyak vitamin C, atau gunakan mozzarella karena suhu leleh mozzarella lebih rendah sehingga waktu pemanggangan bisa dikurangi.
- Untuk penyajian, dapat juga disajikan hangat-hangat.
No comments:
Post a Comment