Baby
corn
atau jagung muda juga dikenal dengan sebutan young corn atau cornlettes
adalah jagung yang dipanen pada usia muda dimana tongkol jagung masih berukuran
kecil dan belum matang. Baby corn
biasanya dikonsumsi dalam bentuk utuh setelah pelepah jagungnya dipisahkan
terlebih dahulu. Umumnya baby corn
memiliki warna biji putih sampai krem, tetapi ada juga yang berwarna kuning,
biru atau bahkan merah.
Baby corn dapat diproduksi dengan 2 cara dan dapat
menggunakan jenis jagung manis (sweet
corn) atau jagung ladang (field corn).
Cara pertama yaitu dengan menanam varietas khusus yang dapat menghasikan jagung
muda yang lebih banyak dan cara ini hanya ditujukan untuk produksi baby corn. Sedangkan cara kedua yaitu
dengan menanam jagung manis atau jagung ladang kemudian jagung yang akan
dipanen ditentukan terlebih dahulu. Tongkol jagung yang berada di posisi kedua
dari atas akan dipanen terlebih dahulu menjadi baby corn, sedangkan tongkol jagung paling atas akan dibiarkan sampai
matang sempurna kemudian baru dipanen.
Baby corn dapat dikonsumsi baik dalam keadan mentah
atau dimasak terlebih dahulu. Baby corn
dapat dikonsumsi langsung dengan cocolan, sebagai campuran salad dengan topping
yang rendah lemak, untuk campuran tumisan, untuk campuran saus pasta, dikukus
dan disajikan dengan minyak zaitun, dan sebagai tambahan untuk sup (tambahkan baby corn pada saat akan selesai
memasak).
Dari segi gizi, baby
corn memiliki kandungan folat (vitamin B9) dalam jumlah yang cukup tinggi.
Dalam sekitar 113 g baby corn dapat memenuhi sekitar 31% kebutuhan harian yang direkomendasi untuk
orang dewasa. Dalam jumlah sajian yang sama, baby corn juga dapat menyuplai 13% kalium, 14% vitamin B6, 10%
riboflavin (vitamin B2), 17% vitamin C dan 11% serat pangan. Warna kuning pada
jagung mengindikasikan adanya kandungan karotenoid yang memiliki fungsi untuk
membantu mencegah penyakit jantung koroner, beberapa jenis kanker dan katarak.
Dua jenis karotenoid yang banyak terdapat pada jagung yaitu zeaxanthin dan lutein. Baby corn
memiliki warna yang lebih pucat sehingga jumlah karotenoid yang terkandung di
dalamnya pun lebih sedikit. Terlepas dari sedikitnya kandungan karotenoidnya, baby corn tetap termasuk salah satu
pilihan makanan sehat yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Untuk 3-4 porsi
Bahan
200 g baby
corn (iris memanjang)
100 g pak choi (iris menyamping)
2 sdm pikel shiitake (belah dua)
1 sdm minyak canola
3 siung bawang putih (iris tipis)
¾ sdt garam
¼ sdt lada
¼ sdt penyedap rasa ayam
Cara membuat
- Panaskan minyak canola dan tumis bawang putih sampai harum.
- Masukkan baby corn kemudian tumis sampai setengah matang.
- Masukkan pak choi dan pikel shiitake. Aduk rata dan tumis sampai matang.
- Tambahkan garam, lada dan penyedap rasa ayam. Aduk rata.
- Angkat dan sajikan.
Nilai gizi per porsi
Kalori: 76 kkal
Lemak: 3 g
Karbohidrat: 10 g
Serat: 1,4 g
Protein: 2,2 g
Tips dan saran
- Sayuran pak choy dapat anda gantikan dengan jenis sayuran daun lainnya untuk variasi.
- Jika anda sulit memperoleh pikel shiitake maka anda dapat menggantikan dengan sekitar 50 g jamur shiitake segar yang sudah diblansir terlebih dahulu. Anda dapat juga menambahkan sedikit acar/pikel mentimun untuk mendapatkan citarasa asamnya.
No comments:
Post a Comment