Sumber gambar: http://www.askdoctork.com/medications-havent-helped-my-functional-dyspepsia-could-something-more-serious-be-wrong-201312055773
Mungkin anda baru saja selesai makan atau mungkin selesai makan sejak satu jam yang lalu - dan perut anda merasakan hal yang tidak enak. Anda merasakan kembung dan tidak nyaman. Atau mungkin terasa perih. Atau mungkin juga terasa mual atau ingin muntah. Maka anda mungkin mengalami "upset stomach" atau gangguan pencernaan. Jika penyebab medisnya tidak diketahui untuk gejala tersebut, dokter anda menyebutnya dengan sebutan "dispepsia" atau pencernaan buruk.
Gangguan pencernaan memang ada. Istilah medis untuk nyeri pada perut bagian atas atau sakit tanpa penyebab medis yang dapat diidentifikasi disebuat dengan dispepsia fungsional. Terlalu sering makan akan memicu gejala dispepsia fungsional. Terkadang mulai terasa tidak nyaman pada saat kita makan; atau mungkin di lain waktu pada saat 30 menit setelah makan. Hal ini cenderung terjadi muncul dan hilang selama kurang lebih 3 bulan. Satu hal yang sangat mengganggu mengenai dispepsia fungsional yaitu bahwa pemeriksaan medis sering tidak menemukan penyebab fisik atau dari segi anatomi yang menyebabkan hal tersebut.
Jika anda menderita dispepsia fungsional, anda tidak sendiri. Kurang lebih ada 25% populasi menderita hal tersebur, dan menyerang pria dan wanita sama banyaknya. Hal inilah yang bertanggung jawab terhadap persentase yang signifikan kunjungan pasien ke dokter, karena sebagian besar penderita khawatir kalau mereka menderita sakit maag. Ini adalah kekhawatiran yang wajar mengingat bahwa 10% orang Amerika menderita infeksi lambung pada satu saat dalam kehidupan mereka. Sementara frustasi kiga disebabkan karena penyebab dispepsia fungsional tdak diketahui, bahkan yang lebih frustasi lagi bahwa tidak ada obat yang pasti.
Kabar baiknya adalah ada beberapa hal kecil yang dapat anda lakukan untuk meringankan hal tersebut.
- Hindari makanan yang dapat memicu hal tersebut.
- Makan dalam jumlah yang kecil dan jangan makan berlebihan; cobalah makan lebih sedikit, makan lebih sering dan kunyahlah lebih lambat.
- Hindari aktifitas yang dapat menelan lebih banyak udara seperti merokok, makan dengan cepat, mengunyah permen karet, dan minum minuman berkarbonasi.
- Kurangi stres anda. Cobalah terapi relaksasi, terapi perilaku kognitif, atau berolahraga. Latihan aerobik 3-5 kali seminggu dapat membantu , tetapi jangan berolahraga setelah selesai makan.
- Istirahat yang cukup.
- Jangan berbaring selama kurang lebih 2 jam setelah makan.
- Jaga berat badan anda terkontrol.
Sumber: Healthbeat Newsletter, 25 June 2015. Harvard Medical School. Trusted advice for healthier life.
No comments:
Post a Comment