Friday 7 September 2012

Air Oksigen, do we really need it? - Bagian 2



 
 Sumber gambar: http://www.eco-clear.co.za/files/component/content/article/1/2-aqua-resonance-and-quantum-nano-tech-information.html

Air Segi Enam (Hexagonal)
Air segi enam mengklaim juga mengandung lebih banyak oksigen dibanding dengan air biasa. Mengapa disebut disebut segi enam (hexagonal)? Disebabkan karena molekul air yang satu ini memang berbentuk segi enam. Sebenarnya bentuk molekul air alami memiliki bentuk seperti huruf V dengan 2 atom hydrogen di ujung-ujungnya dan 1 atom oksigen dipusatnya. Yang membedakan air hexagonal dengan air biasa yaitu formasi susunan molekul airnya.
Dalam satu tetes air terkandung milyaran molekul air yang bergerak bebas dan tak beraturan. Sedangkan dalam bentuk padat (es dan salju), setiap enam molekul air tersusun secara teratur dan membentuk water cluster yang berstruktur cincin segi enam. Bagian tengah cincin yang kosong ini yang mampu mengikat oksigen lebih banyak sehingga tidak lolos ke udara bebas.
Air hexagonal secara alami banyak terdapat di pegunungan yang berhawa sejuk. Sedangkan di perkotaan, air ini sangat sulit dijumpai karena udara yang panas dan polusi. Dengan teknologi kekuatan medan magnet dan infrared, air hexagonal bisa diciptakan meskipun tidak dalam suhu dingin atau kondisi beku. Inilah air hexagonal yang dijual di pasaran.

Manfaatnya belum terbukti
Prof. Dr. Waluyo Soeriodibroto, MSc, PhD. SpG(K) ahli gizi dari Universitas Indonesia mengemukakan bahwa sampai sejauh ini belum terbukti secara ilmiah ataupun secara klinis tentang manfaat kedua jenis air tersebut. Menurut beliau, selama ini peminum air oksigen dan heksagonal tersugesti dari pengakuan sepihak para produsen atau testimony dari peminum yang pasti kebenarannya.
Ditambahkan lagi, bahwa air oksigen selain rentan suhu, juga bisa terurai selama penyimpanan. Itu sebabnya produsen menganjurkan untuk diminum kurang dari 20 menit setelah dibuka, sedangkan sebagian lain menyarankan produknya disimpan di lemari es dan terhindar dari cahaya matahari.
Air hexagonal yang secara structural lebih kuat pun belum memiliki bukti yang signifikan apakah sturktur ini tidak berubah saat masuk tubuh yang mana suhu tubuh sekitar 37oC. Kemungkinan air ini akan baik di lambung bersama enzim pencernaan. Kalaupun bisa mencapai usus, kapiler mukosa usus pun tak bisa menyerap oksigen sebaik paru-paru.
Alih-alih sehat lanjutnya, produksi radikal bebas akibat adanya oksigen yang berlebih ini malah berpotensi destruktif pada tubuh. Bila oksigen dalam perut berada dalam kadar rendah memang tidak ada pengaruhnya, namun bila kadarnya tinggi bisa berbahaya karena oksigen bersifat radikal bebas. Radikal bebas merupakan salah satu faktor pencetus kanker.

No comments:

Post a Comment