Sunday 16 October 2011

Membuka Bisnis Makanan di Pedesaan Dalam Usaha Memperbaiki Ekonomi Keluarga (Bagian 3)


Langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai suatu usaha di bidang makanan
Untuk memulai suatu usaha makanan diperlukan beberapa persiapan. Persiapan-persiapan ini agak sedikit berbeda dengan persiapan untuk memulai usaha bisnis non makanan. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mendirikan usaha bisnis makanan yaitu:

  1. Pengenalan bahan baku dan hasil panen unggulan lokal. Langkah ini merupakan langkah awal yang penting karena tiap-tiap lokasi memiliki hasil pertanian yang berbeda-beda. Ada beberapa usaha membuat produk yang tidak menggunakan bahan baku lokal, sehingga harga produk menjadi lebih mahal karena ada ketambahan biaya transportasi bahan baku. 

Pelatihan keamanan pangan dan pengenalan usaha makanan di Bantul Jogjakarta.

  1. Pengenalan produk hasil olahan yang dapat diolah. Setelah kita mengetahui keadaan bahan baku lokal dan ketersediaanya, maka selanjutnya kita harus tahu produk yang bernilai ekonomis apa saja yang dibuat dari bahan  baku lokal tersebut. Untuk yang belum mempunyai pengetahuan apa-apa dapat berkonsultasi dengan badan pemerintah  atau LSM tertentu misalnya Disperindag setempat.

  1. Penghitungan biaya usaha, pengenalan pasar dan pemasaran. Setelah kita mengetahui jenis-jenis produk yang dapat dibuat, maka kita perlu melakukan penghitungan biaya usaha dari biaya produksi, distribusi dan pemasarannya termasuk promosi. Selain itu perlu dilihat pasar produk tersebut (mau kemana dijual) dan strategi pemasarannya yang bisa dilakukan. Banyak usaha makanan yang akhirnya tutup karena tidak menganalisa pasar sebelum mendirikan usaha tersebut.

  1. Pengenalan teknologi sederhana skala rumah tangga (termasuk persiapan lokasi dan peralatan). Mendirikan usaha makanan tidak selalu langsung menggunakan alat-alat pengolahan yang berat dan mahal. Misalnya untuk usaha pembuatan selai buah, cukup ada pisau dan alat parut atau lebih bagus juga kalau ada blender, timbangan dan alat pemasak (wajan dan kompor), usaha sudah bisa dilakukan.
 Pelatihan pengolahan produk makanan di Koperasi Anggrek Mekar, Sleman, Jogjakarta.

  1. Pelatihan SDM. Pelatihan SDM meliputi pelatihan pembuatan produk dan pelatihan keamanan pangan yang mutlak diperlukan sebelum memulai usaha. Pada pelatihan ini, semua pelaku usaha diajarkan bagaimana cara memproduksi  dan hal-hal yang harus diperhatikan menyangkut keamanan pangan (mencuci tangan, menggunakan bahan tambahan yang aman, dan lain-lain).

  1. Uji coba produksi dan tes kesukaan pasar (untuk produk-produk yang baru). Setelah mendapat pelatihan, maka pelaku usaha perlu melakukan uji coba produksi di tempat usaha dan melihat jika ada kendala dan hambatan selama dilakukan produksi sampai produk siap dijual. Untuk produk-produk yang baru atau jarang di pasaran perlu dilakukan tes kesukaan pasar, apakah konsumen suka dengan produk tersebut atau ada yang perlu diubah dari resep atau kemasan yang ada.
 Kemasan minuman GUJAHE.

  1. Desain kemasan  (khusus untuk produk yang dikemas). Kemasan sangat memegang peranan penting dalam industri pengolahan makanan. Terkadang ada produk yang tidak begitu enak rasanya tetapi dikemas dengan kemasan yang menarik dapat laku di pasaran.

  1. Promosi dan pengurusan perizinan. Setelah produk siap dijual perlu dilakukan promosi. Saat promosi merupakan salah satu saat yang menentukan. Salah promosi bisa menyebabkan produk tidak laku. Biaya promosi cukup besar sehingga diperlukan perhatian yang lebih khusus. Disamping promosi, perizinan pun harus diurus minimal harus mendaftarkan produknya ke Dinas Kesehatan setempat untuk mendapatkan nomor PIRT (Produk Industri Rumah Tangga).
 Produksi roti skala rumah tangga di salah satu desa di Bali.

  1. Pemasaran produk dan pemeliharaan konsumen. Pemasaran yang dimaksud disini adalah pemasaran setelah produk jadi. Secara umum ada 2 jenis cara pemasaran yaitu secara pasif dan aktif. Pemasaran pasif contohnya seperti kita membuka warung atau outlet dan menarik konsumen untuk datang, sedangkan pemasaran aktif yaitu pengusaha mencari sendiri konsumen untuk produknya. Pemasaran aktif lebih dianjurkan dibandingkan dengan pemasaran pasif, hal ini dengan adanya pertimbangan konsumen dan persaingan. Pemasaran aktif biasanya lebih terasa hasilnya dibandingkan dengan pemasaran pasif.
Pembuatan bakpia pathuk di Bantul Jogjakarta.

Pada artikel berikutnya saya akan membahas mengenai tips-tips dalam menjalankan usaha bisnis makanan.

No comments:

Post a Comment