Thursday 7 March 2019

Oatmeal and Daikon Omelet


Mungkin Anda bosan dengan mengolah oatmeal menjadi bubur saja? Nah, resep sehat kali ini mungkin bisa dicoba sebagai alternatif agar tidak bosan dengan menu olahan oatmeal yang itu-itu saja. Tapi seperti biasa, sebelum kita ke pembuatan resep sehat kita pelajari sedikit manfaat kesehatan salah satu bahan yang akan kita gunakan.
Sebagian dari kita mungkin sudah mengenal daikon atau disebut juga lobak. Daikon (Raphanus sativus var. longipinnatus) (berasal dari bahasa Jepang; dai berarti besar, dan kon berarti akar) atau disebut juga dengan lobak putih atau lobak Jepang, meskipun aslinya sebenarnya bukan berasal dari Jepang. Daikon berasal dari kawasan mediterania dan dibudidaya di China sekitar tahun 5000 SM, tapi banyak digunakan dalam masakan Jepang. Daikon berwarna putih dan berbentuk seperti wortel yang berukuran besar dengan panjang berkisar antara 20-35 cm, dan diameter 5-10 cm. Ada daikon yang berukuran besar luar biasa yang dikembangkan di Prefektur Kagoshima yang disebut Daikon Sakurajima yang berukuran diameter 50 cm dengan berat sekitar 45 kg.
Daikon dapat dikonsumsi mentah misalnya dalam salad atau jus, atau digunakan dalam masakan seperti sup, tumisan, panggangan atau bakaran. Dari segi nilai gizi, daikon termasuk makanan yang memiliki nilai indeks glikemis yang rendah (low GI).  Kandungan kalori daikon tergolong sangat rendah, dalam 100 g daikon hanya menyediakan energi sekitar 16 kkal. Daikon merupakan sumber vitamin C, folasin (vitamin B9), fosfor, dan kalium yang baik. Vitamin C yang terkandung dalam 100 g Daikon bisa menyuplai 25-35% kebutuhan vitamin C harian yang direkomendasikan. Selain itu daikon juga merupakan sumber serat pangan yang bisa diandalkan (1.6 g dalam 100 g).
Mengenai manfaat lain dari daikon, peneliti di Tokyo’s College of Pharmacy, menggunakan jus daikon untuk melihat pengaruhnya dalam menghambat pembentukan senyawa kimia berbahaya dalam tubuh. Ternyata senyawa fenol yang terkandung dalam daikon mampu menghambat terbentuknya nitrosamine yang merupakan senyawa karsinogen yang biasanya terbentuk dalam pencernaan karena adanya bahan-bahan kimia yang berasal dari makanan yang dimakan. Senyawa fenol ini dikenal dengan sebutan isothiocyanates. Sama dengan yang terdapat di dalam sayuran golongan Cruciferous yang lain seperti brokoli dan kol. Di Jepang, minuman teh yang dibuat dari daikon, jamur shiitake dan rumput laut, ternyata sudah sejak dulu digunakan untuk menurunkan demam.

Untuk 1 porsi
Bahan
3 sdm oatmeal
1 telur
1 putih telur
40 g daikon (lobak putih)
40 g jamur shitake
1 batang daun bawang
¼ sdt garam atau sesuai selera
1 sdt minyak canola atau zaitun

Cara membuat
  1. Blansir jamur shiitake dengan air panas sekitar 3-5 menit. Tiriskan dan potong memanjang. Sisihkan.
  2. Cuci dan kupas daikon. Potong bentuk dadu ukuran sekitar 1x1 cm. Sisihkan.
  3. Potong-potong daun bawang sepanjang 1 cm. Sisihkan.
  4. Campurkan semua bahan dalam mangkuk. Kocok rata menggunakan garpu atau sendok.
  5. Panaskan wajan dadar yang telah diolesi tipis minyak canola atau zaitun.  Gunakan api kecil. Setelah agak panas, tuang campuran telur tadi dan ratakan.
  6. Tunggu sebentar, setelah bagian bawah agak matang, segara dibalik dan masak sampai matang.
  7. Setelah matang, angkat dan hidangkan.

Nilai gizi per porsi
Energi: 210 kkal
Lemak: 10.5 g
Karbohidrat: 14.6 g
Serat: 2.9 g
Protein: 14.4 g

Tips dan saran
  1. Nikmati bersama saus sambal, saus tomat, kecap, atau dengan mayonnaise.
  2. Tambahkan merica atau cabe rawit pada campuran telur jika ingin pedas.
  3. Jika tidak ada daikon, bisa digantikan dengan sayuran golongan cruciferous yang lain seperti kol, brokoli, sawi, pok choy, atau radish.


No comments:

Post a Comment