Resep sehat kali ini kita akan membuat
pancake coklat dengan menggunakan UN chocolate soy protein. Tapi saya tidak
akan membicarakan tentang soy protein tapi saya akan mencoba mengulas sedikit
tentang coklat. Coklat adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan produk
mentah atau produk olahan yang berasal dari tanaman kakao (Theobroma cacao). Kakao telah dibudidayakan manusia paling tidak
selama sekitar 3 milenium di Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan (bukti paling awal
yang tercatat yaitu pada tahun 1100 SM). Pada masa tersebut, orang-orang
Mesoamerika termasuk bangsa Aztek membuat minuman coklat yang terbuat dari biji
kakao.
Chocolate soy protein pancake dibuat
menggunakan bubuk coklat atau bubuk kakao. Bubuk kakao diperoleh dari biji buah
kakao yang diolah terlebih dahulu melalui proses fermentasi, pengeringan, dan
penyangraian. Bubuk kakao (disebut juga cocoa powder, cocoa atau cacao)
merupakan bagian dari biji kakao yang disebut dengan padatan kakao (cocoa
solids). Biji kakao terdiri dari dua bagian besar yaitu padatan dan lemak
(cocoa butter). Kedua bagian ini dapat dipisahkan melalui 2 cara yaitu proses
pressing dan proses Broma. Padatan kakao adalah bagian coklat dengan kandungan
lemak yang rendah. Bubuk/padatan kakao ini mengandung antioksidan (flavonoid)
yang dapat mencegah oksidasi kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit
jantung, sehingga beberapa ahli kesehatan lebih menganjurkan memilih coklat
dengan kandungan padatan kakao yang tinggi dan kandungan lemak kakao yang
rendah. Satu cangkir minuman coklat mempunyai kandungan antioksidan tiga kali
dibandingkan dengan 1 cangkir teh hijau.
Bubuk kakao juga memberikan manfaat untuk
menurunkan tekanan darah dan memperbaiki aliran darah. Selain itu beberapa
hasil penelitian dasar mengenai manfaat kakao memberikan hasil bahwa kakao
bermanfaat sebagai antikanker, stimulator otak, mencegah batuk, dan anti-diare.
Sedangkan manfaat sebagai aphrodisiac (zat yang meningkatkan gairah seks) belum
terbukti. Namun demikian, kakao ini pun harus bijaksana konsumsinya untuk menghindari
pengaruh negatifnya. Semakin pahit coklat semakin tinggi kandungan tembaganya
yang merupakan salah satu penyebab kanker dan juga dapat memperparah
osteoarthritis. Orang yang kebanyakan makan coklat dan pasien yang kecanduan
coklat (chocoholic) memiliki kandungan tembaga yang lebih tinggi di tubuhnya.
Kita akan membahas lagi mengenai coklat
atau kakao di edisi resep sehat berikutnya. Resep di bawah mungkin bisa menjadi
pilihan sehat untuk menyiapkan sarapan atau makanan ringan di rumah.
Untuk 4 potong
Bahan
40 g terigu
4 sdm UN chocolate soy protein
¼ cup (20 g) bubuk coklat/kakao
1 ½ sdm gula palem
1 sdt baking powder
Sejumput garam
1 butir telur
1 sdm rice bran oil
½ cup air
Cara membuat
- Campur rata terigu, soy protein, bubuk coklat, gula palem, baking powder dan garam. Sisihkan.
- Campur rata di tempat terpisah, telur, rice bran oil, dan air.
- Masukan campuran cairan ke campuran bahan kering dan aduk rata. Adonan akan berbentuk seperti adonan cake.
- Siapkan wajan biasa atau wajan dadar anti lengket, oleskan tipis minyak goreng. Gunakan api sedang.
- Ambil adonan sebanyak ¼ cup dan tuang ke wajan sambil diratakan. Tunggu sebentar sekitar 2 menit sampai muncul seperti gelembung udara dan pinggiran pancake berwarna agak gelap.
- Balikkan pancake dan masak sebentar sampai matang. Angkat.
- Lakukan sampai semua adonan habis.
- Sajikan dengan madu, gula palm cair, susu kental manis, sirup maple, atau sirup buah lainnya. Bisa juga disajikan dengan topping yogurt atau Soy Protein ice cream.
Nilai gizi per potong
Energi: 132.8 kkal
Lemak: 5.5 g
Karbohidrat: 13 g
Serat: 2 g
Protein: 7.7 g
Tips dan saran
- Air bisa digantikan dengan susu kedele.
- Dapat ditambahkan oatmeal yang dihaluskan untuk menggantikan terigu sebanyak 10%, sehingga meningkatkan kandungan seratnya.
- Rice bran oil bisa digantikan dengan olive atau canola oil.
No comments:
Post a Comment