Sunday 10 December 2017

Chocolate Soy Protein Pancake



Resep sehat kali ini kita akan membuat pancake coklat dengan menggunakan UN chocolate soy protein. Tapi saya tidak akan membicarakan tentang soy protein tapi saya akan mencoba mengulas sedikit tentang coklat. Coklat adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan produk mentah atau produk olahan yang berasal dari tanaman kakao (Theobroma cacao). Kakao telah dibudidayakan manusia paling tidak selama sekitar 3 milenium di Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan (bukti paling awal yang tercatat yaitu pada tahun 1100 SM). Pada masa tersebut, orang-orang Mesoamerika termasuk bangsa Aztek membuat minuman coklat yang terbuat dari biji kakao.
Chocolate soy protein pancake dibuat menggunakan bubuk coklat atau bubuk kakao. Bubuk kakao diperoleh dari biji buah kakao yang diolah terlebih dahulu melalui proses fermentasi, pengeringan, dan penyangraian. Bubuk kakao (disebut juga cocoa powder, cocoa atau cacao) merupakan bagian dari biji kakao yang disebut dengan padatan kakao (cocoa solids). Biji kakao terdiri dari dua bagian besar yaitu padatan dan lemak (cocoa butter). Kedua bagian ini dapat dipisahkan melalui 2 cara yaitu proses pressing dan proses Broma. Padatan kakao adalah bagian coklat dengan kandungan lemak yang rendah. Bubuk/padatan kakao ini mengandung antioksidan (flavonoid) yang dapat mencegah oksidasi kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit jantung, sehingga beberapa ahli kesehatan lebih menganjurkan memilih coklat dengan kandungan padatan kakao yang tinggi dan kandungan lemak kakao yang rendah. Satu cangkir minuman coklat mempunyai kandungan antioksidan tiga kali dibandingkan dengan 1 cangkir teh hijau.
Bubuk kakao juga memberikan manfaat untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki aliran darah. Selain itu beberapa hasil penelitian dasar mengenai manfaat kakao memberikan hasil bahwa kakao bermanfaat sebagai antikanker, stimulator otak, mencegah batuk, dan anti-diare. Sedangkan manfaat sebagai aphrodisiac (zat yang meningkatkan gairah seks) belum terbukti. Namun demikian, kakao ini pun harus bijaksana konsumsinya untuk menghindari pengaruh negatifnya. Semakin pahit coklat semakin tinggi kandungan tembaganya yang merupakan salah satu penyebab kanker dan juga dapat memperparah osteoarthritis. Orang yang kebanyakan makan coklat dan pasien yang kecanduan coklat (chocoholic) memiliki kandungan tembaga yang lebih tinggi di tubuhnya.
Kita akan membahas lagi mengenai coklat atau kakao di edisi resep sehat berikutnya. Resep di bawah mungkin bisa menjadi pilihan sehat untuk menyiapkan sarapan atau makanan ringan di rumah.

Untuk 4 potong
Bahan
40 g terigu
4 sdm UN chocolate soy protein
¼ cup (20 g)  bubuk coklat/kakao
1 ½ sdm gula palem
1 sdt baking powder
Sejumput garam
1 butir telur
1 sdm rice bran oil
½ cup air

Cara membuat
  1. Campur rata terigu, soy protein, bubuk coklat, gula palem, baking powder dan garam. Sisihkan.
  2. Campur rata di tempat terpisah, telur, rice bran oil, dan air.
  3. Masukan campuran cairan ke campuran bahan kering dan aduk rata. Adonan akan berbentuk seperti adonan cake.
  4. Siapkan wajan biasa atau wajan dadar anti lengket, oleskan tipis minyak goreng. Gunakan api sedang.
  5. Ambil adonan sebanyak ¼ cup dan tuang ke wajan sambil diratakan. Tunggu sebentar sekitar 2 menit sampai muncul seperti gelembung udara dan pinggiran pancake berwarna agak gelap.
  6. Balikkan pancake dan masak sebentar sampai matang. Angkat.
  7. Lakukan sampai semua adonan habis.
  8. Sajikan dengan madu, gula palm cair, susu kental manis, sirup maple, atau sirup buah lainnya. Bisa juga disajikan dengan topping yogurt atau Soy Protein ice cream.

Nilai gizi per potong
Energi: 132.8 kkal
Lemak: 5.5 g
Karbohidrat: 13 g
Serat: 2 g
Protein: 7.7 g

Tips dan saran
  1. Air bisa digantikan dengan susu kedele.
  2. Dapat ditambahkan oatmeal yang dihaluskan untuk menggantikan terigu sebanyak 10%, sehingga meningkatkan kandungan seratnya.
  3. Rice bran oil bisa digantikan dengan olive atau canola oil.

No comments:

Post a Comment