Tuesday 31 July 2012

Tetap Sehat dan Berenergi di Bulan Puasa - Bagian 2




Picture Source: http://hiyamedia.blogspot.com/2011/08/fasting-master-remedy.html

Makanan dan pola makan selama bulan puasa
Puasa di bulan Ramadhan dapat meningkatkan kesehatan seseorang jika mengikuti pola makan yang benar. Pola makan dan makanan yang sembarangan dan tidak dikontrol dapat mengganggu selama puasa. Faktor penentu yang utama sebenarnya bukan dari puasa itu sendiri, akan tetapi makanan yang dikonsumsi pada saat waktu tidak berpuasa (setelah magrib sampai sebelum subuh). Untuk mendapatkan manfaat berpuasa, kita harus bijaksana memilih jenis makanan yang dikonsumsi. Makan berlebihan pada saat berbuka puasa tidak hanya membahayakan tubuh akan tetapi juga mengganggu kesehatan spiritual. Pada bulan puasa otomatis jumlah makanan yang masuk akan lebih sedikit dibandingkan dengan kondisi tidak berpuasa, sehingga diperlukan makanan dengan kandungan gizi berimbang dan cukup. Usahakan memilih makanan sehat yang tidak jauh berbeda dengan yang sering dikonsumsi pada bukan bulan puasa.  Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama bulan puasa. Kombinasikan makanan yang dikonsumsi dari berbagai sumber makanan yang menyehatkan dan halal.

  1. Awali dengan sahur yang tepat
Karbohidrat kompleks yang terdapat pada makanan akan membantu pelepasan energi secara perlahan selama waktu berpuasa. Karbohidrat kompleks terdapat pada misalnya beras merah, beras coklat, oatmeal, gandum utuh, barley, kacang-kacangan, umbi-umbian, buahan, dan sayuran. Makanan yang berkarbohidrat kompleks kaya akan kandungan serat pangan. Konsumsilah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks pada saat sahur. Jangan lupa untuk mencukupi juga sumber protein, lemak, vitamin, mineral serta air. Jangan pernah melewatkan sahur. Lakukan sahur menjelang imsak sesuai anjuran agama, hal ini bertujuan agar makanan menjadi lebih lama dalam pencernaan kita dan kita tidak merasa lapar yang berlebihan, serta tubuh tetap berenergi pada saat berpuasa. Hindari minum kopi, teh ataupun minuman yang bersifat diuretik pada saat  sahur. Kopi dan minuman sejenis akan membuat orang sering buang air kecil. Salah seorang pakar gizi, Ir Marzuki Iskandar, STP, MTP masih memperbolehkan konsumsi teh asal jumlahnya sedikit. Susu rendah lemak dapat menjadi salah satu pilihan menu sehat saat sahur.
Sesuatu yang kurang tepat yang sering dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa yaitu melakukan sahur pada waktu yang terlalu awal, kemudian tidur lagi.  Hal ini menyebabkan terjadinya penimbunan lemak karena kelebihan energi dan tidak ada aktifitas fisik yang cukup untuk memanfaatkan energi yang berasal dari makanan. Selain itu, orang yang sahur pada waktu yang terlalu awal, akan cepat merasa lapar, dan menjadi tidak berenergi serta cepat mengantuk pada siang hari.
  1. Berbuka puasa dengan yang manis
Pada saat berbuka puasa dianjurkan untuk mengkonsumsi yang manis-manis. Manis disini identik dengan gula atau karbohidrat sederhana. Tujuannya untuk segera mengembalikan kadar gula darah sehingga menjadi normal kembali. Itulah sebabnya mengapa kita dianjurkan untuk segera berbuka puasa jika sudah saatnya berbuka. Contoh makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat sederhana yaitu kurma, buah-buahan segar dan jus, sirup, susu, teh manis, setup buah, kolak, dan kue-kue. Tapi ingat juga untuk tidak mengkonsumsinya secara berlebihan. Konsumsilah makanan berbuka secukupnya, misalnya 1 cup kolak atau beberapa butir kurma atau 1 cup teh manis hangat dan snack sehat. Tujuannya untuk mempersiapkan saluran pencernaan agar siap menghadapi makanan dalam jumlah besar. Hindari makan besar pada saat berbuka puasa, karena akan mengganggu pencernaan, lambung menjadi shock. Hindari mengkonsumsi kue-kue yang diproses dengan cara digoreng atau yang diproses dengan campuran lemak yang berlebihan. Makanan yang digoreng mengandung lemak yang berlebihan sehingga dalam lambung akan dicerna lebih lama dan mengganggu pada saat makan malam. Hindari juga minuman bersoda, minuman dingin atau yang dicampur es  pada saat berbuka karena menurut Prof. Dr. Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan dan Gizi IPB, es dapat menahan rasa lapar sehingga hidangan lain yang lebih bergizi tidak dapat disantap. Akibatnya, hal itu akan mengurangi asupan zat gizi yang sangat diperlukan tubuh untuk memulihkan stamina. Demikian juga minuman bersoda akan memberikan rasa kenyang, disamping pH atau keasamannya tergolong rendah sehingga dapat mengganggu pencernaan (lambung). Minum minuman bersoda yang berlebihan dapat membawa masalah terhadap kesehatan seperti kerusakan gigi, kehilangan massa tulang, diabetes, dan melemahkan otot.

This article also can be seen at http://duniafitnes.com/health/tetap-sehat-dan-berenergi-di-bulan-puasa.html

No comments:

Post a Comment