Oatmeal Bread, healthy bread
Roti (bread) adalah salah satu makanan tertua yang berasal dari zaman neolitik. Diperkirakan asal mula pembuatan roti adalah pemanggangan pasta biji-bijian (grain-paste) yang merupakan campuran tepung biji-bijian serealia dan air. Di beberapa kebudayaan, selain dengan cara dipanggang dalam oven, adonan roti pun bisa dimatangkan dengan cara digoreng, dikukus, atau dipanggang diatas wajan. Nama makanannya pun berbeda sesuai dengan cara pemasakannya.
Roti adalah makanan pokok orang Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Makanan ini masuk dan diperkenalkan di Indonesia sejak masyarakat Indonesia berinteraksi dengan para pedagang dan penjajah dari benua Eropa. Lama-kelamaan roti mendapat tempat tersendiri di kuliner Indonesia dan bahkan beberapa jenis roti diolah menggunakan bahan dengan cita rasa lokal.
Roti bukan makanan pokok masyarakat Indonesia, akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi makanan, roti pun mulai digunakan sebagai pengganti nasi. Tidak hanya itu, teknologi pembuatan roti sudah mulai menggunakan bahan-bahan yang mengandung serat pangan (dietary fiber) yang tinggi seperti biji gandum utuh, beras pecah kulit, ubi jalar ungu, dan oatmeal untuk meningkatkan nilai gizinya.
Penambahan bahan yang mengandung serat pada adonan roti secara umum akan membuat roti menjadi agak keras dan kurang lembut waktu dikunyah. Namun dengan perbandingan jumlah bahan yang tepat bisa tetap menghasilkan roti yang tidak keras dan tetap lembut waktu dikunyah.
Roti yang kaya serat pangan memang menjadi salah satu makanan populer bagi orang yang sedang melakukan diet atau orang-orang yang telah mengerti tentang makanan sehat. Roti gandum contohnya. Roti gandum diolah dengan menambahkan tepung gandum utuh (whole meat flour) dalam formula roti. Agak sulit memang mendapatkan tepung gandum utuh untuk keperluan rumah tangga. Akan tetapi kita bisa mengganti tepung gandum utuh tersebut dengan bahan sumber serat yang lain yaitu oatmeal seperti yang tersaji di resep sehat kita berikut ini.
Untuk 10 buah
Bahan
500 g terigu protein tinggi
50 g oatmeal instant
75 g gula palem
5 g ragi instant
2 g bread improver
20 g susu bubuk skim (skim milk)
300 g air hangat
50 g margarine
5 g garam halus
Bahan olesan: 1 kuning telur dan 1 sdm susu cair rendah lemak (campur rata).
Cara Membuat
1. Campurkan terigu, oatmeal, gula palem, ragi instant, bread improver dan susu bubuk.
2. Gunakan mixer dengan pengaduk spiral untuk mencampur bahan kering tersebut. Masukkan air hangat sedikit demi sedikit. Matikan mixer setelah adonan berbentuk seperti biji-bijian, dan lanjutkan mengulen dengan tangan sampai kalis. Jika agak sulit menggunakan mixer dengan pengaduk spiral, adonan bisa diulen dengan tangan sampai kalis. Pencampuran adonan akan lebih mudah jika menggunakan mixer khusus roti.
3. Setelah adonan kalis, masukkan garam dan margarine kemudian diulen lagi sampai kalis.
4. Istirahatkan adonan pada suhu ruang sekitar 25-30 menit.
5. Potong-potong adonan dan timbang sekitar 100 g. Bulatkan dengan rapi.
6. Istirahatkan lagi sekitar 10-15 menit di atas loyang oven yang telah diolesi tipis minyak. Beri jarak antara roti.
7. Sebelum dipanggang, oleskan permukaan roti dengan bahan olesan secukupnya.
8. Panggang pada suhu 180oC selama sekitar 20 menit.
9. Angkat. Siap dihidangkan.
Nilai gizi per potong
Kalori: 273 kkal
Lemak: 6 g
Karbohidrat: 45 g
Serat: 2 g
Protein: 9 g
Tips dan Saran:
1. Belah melintang dan masukkan daging asap, potongan sayur selada, tomat, dan sedikit mayonnaise atau saus sambal. Nikmati seperti makan burger.
2. Sajikan bersama telur omelet, buah segar, dan segelas susu rendah lemak untuk sarapan pagi.
3. Adonan roti bisa dipanggang menggunakan cetakan untuk roti tawar, sehingga rotinya bisa dipotong-potong seperti potongan roti tawar.
4. Penyimpanan roti pada ruangan ber-AC bisa membuat roti menjadi agak keras.
This article also can be seen at http://duniafitnes.com/healthyfoodrecipe/oatmeal-bread-healthy-bread.html
No comments:
Post a Comment